Ajak Bersikap Bijak di Media Sosial, Lewat Lukisan
Gaya hidup dalam bermedia sosial, yang membuat orang tidak mempedulikan sekitar dan seolah hanya hidup di dunia maya dengan sesama temannya. Menginspirasi Sherly Gunawan untuk membuat karya yang bercerita tentang kehidupan masyarakat di media sosial.
Karya yang berjudul 'Kamu, Aku, Siapa?' ini terdiri dari dua lukisan timbul dengan tambahan ornamen benang dan kertas, lukisan pertama mengambarkan seseorang dengan mata terbuka dan bibir dijahit.
"Ini mengambarkan seseorang yang melihat sekitarnya memiliki pandangan terbuka dan mulut terkunci. Sesuatu yang positif, mereka yang semakin banyak pengetahuan semakin membuat orang itu sedih ada eksplisit dan air mata," ujar Sherly Gunawan, saat ditemui di sela-sela acara.
Lalu ada sangkar yang dibuat dari benang berwarna merah yang dilonggarkan, lanjut Sherly, dengan maksud mereka tidak terlalu terkungkung dalam dunia maya, dan mereka bisa berekspresi tanpa memikirkan apa kata orang di dunia maya.
"Orang dalam gambaran ini, lebih bisa menjadi diri mereka sendiri," ungkapnya.
Lukisan kedua, dengan gambar mata dijahit dan mulut yang terbuka, tutur Sherly, menceritakan seseorang yang menutup mata dari apa yang ada di sekitarnya. Hanya mulutnya yang bekerja dan dituangkan lewat tulisan di media sosialnya.
"Orang seperti ini dia hanya hidup di media sosial, bergaya, berkata hanya untuk kepuasan orang di dunia maya," kata dosen seni dan desain Universitas Ciputra, Surabaya.
Bila lukisan pertama sangkar dibuat longgar, di lukisan yang kedua sangkar dibuat rapat untuk menggambarkan orang tersebut terkungkung dengan dunia media sosialnya.
"Orang dalam lukisan digambarkan hidup di media sosial, mungkin dia hebat tapi itu hanya di dunia maya dan tidak nyata," tambahnya.
Lebih lanjut, Sherly mengungkapkan, maka dari itu di beri judul 'Kamu, Aku, Siapa?', yang artinya, setiap orang berhak memilih seperti apa menyikapi media sosial dengan segala konsekuensinya.
Selain dua karya ini, Sherly juga menjelaskan, karyanya yang lain dengan judul 'Mirror Mirror on The Wall' yang mengajak orang berpikir tentang toleransi.
"Ini gambar seseorang dengan kaca di bagian wajah kalau kacanya dibuka akan ada tulisan 'I am tolerance'. Jadi mereka di ajak berkaca sudah toleransi kah Anda," jelasnya.
Dari semua karyanya, Sherly mengajak masyarakat, baik muda dan tua untuk bersikap bijak pada media sosial dan juga tidak melupakan toleransi yang merupakan tongak harmoni atau kedamaian.
Karya Sherly ini dapat anda nikmati dalam acara pameran 'FloaThink in Harmoni' yanh digelar di House of Sampoerna Surabaya pada tanggal 14 Maret-6 April 2019. (pts)
Advertisement