Kompetisi Robot Hidrolik, Ajak Anak Muda Sadar Bencana
Untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan bencana alam, Teknik Sipil Universitas Widya Kartika Surabaya menggelar Kontes Robot Hidrolik. Kontes ini khusus untuk siswa-siswi SMA, SMK, MAN se-Jawa Timur. Kontes ini diselenggarakan Rabu, 6 Maret 2019 bertempat di hall lantai 4 Universitas Widya Kartika.
"Tema robot hidrolik yang yang kami pilih untuk tahun ini mitigasi bencana alam gempa bumi. Karena akhir-akhir ini Indonesia banyak mengalami bencana tersebut, kami ingin generasi mudah lebih peduli dan membuat sesuatu yang lebih berguna," ungkap Dodik Purwanto, koordinator acara.
Dodik Purwanto menjelaskan perbedaan antara robot hidrolik dengan elektronik. Bedanya, robot elektronik lebih banyak menggunakan komponen elektronik yang rumit sedangkan robot hidrolik hanya mengandalkan tenaga hidrolik.
Secara komponen pun, robot hidrolik dapat menggunakan bahan-bahan yang sederhana dan hanya mengandalkan tekanan air sebagai tenaga penggeraknya.
"Mereka (peserta) diberi waktu dua jam untuk merakit robotnya di sini, jadi mereka dari sekolah hanya membawa bahan-bahan seperti, lilin, selang, suntikan, stik es cream serta lem tembak," ujar Kepala Program Studi Teknik Sipil ini.
Selain bahan-bahan di atas, tutur Dodik Purwanto beberapa barang seperti styrofoam, kardus juga alat perkakas seperti solder.
Menurutnya, robot yang dibuat harus bisa digunakan pada misi yang diberikan. Misinya adalah menyambung jembatan yang runtuh karena gempa, menyelamatkan seseorang dari reruntuhan serta membangun monumen bambu runcing yang roboh. Setiap penyelesaian misi memiliki nilai untuk indikator penilaian.
"Untuk membangun jembatan, nilainya 100, menyelamatkan korban nilainya 150 serta membangun monumen nilainya 200. Setelah itu baru kita rangking dari yang terbanyak skornya yang menang. Waktu yang diberikan hanya empat menit untuk menyelesaikan misi," tambahnya
Selain penyelesaian misi, lanjut Dodik faktor gerak dan keunikan robot menjadi penilaian tersendiri untuk menjadi robot terbaik. Dosen Teknik Sipil ini menambahkan, nantinya robot yang berhasil dibuat ini akan dikembalikan ke sekolah masing-masing untuk menjadi media pembelajaran bagi guru dan muridnya.
"Robot ini akan sangat berguna untuk pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA dan prakarya. Bahkan kami mendorong beberapa sekolah untuk menjadikan pembuatan robot ini sebagai ujian praktik di kelas 12 SMA/SMK," jelasnya.
Salah satu tim yang berasal dari SMA Negeri 4 Pamekasan, Madura. Yaitu Ahmad Mudzakir dan Nur Alfian Pribadi, menjelaskan inovasi robot hidrolik yang mereka buat.
"Kami membuat robot seperti sistem katrol bego, dengan cara menjepit dan mengangkat untuk cara kerjanya" kata Ahmad Mudzakir.
Ahmad, mengatakan robot hidrolik ini digerakan dengan tekanan air dari satu spet ke spet lainnya yang berisi air.
"Robot yang kami buat berbeda dengan lainnya, karena memiliki sistem tiga kali gerak sesuai dengan benda yang akan di ambilnya," papar siswa kelas 10 SMA Negeri 4 Pamekasan ini.
Ahmad dan Nur Alfian, mempersiapkan perlombaan ini selama dua minggu dengan terus berlatih sepulang sekolah agar terbiasa merakit robot hidrolik saat perlombaan dan berbekal apa yang sudah ia dan kawanya pelajari dalam extrakulikuler robotik.
"Untuk kesulitan terletak di capitnya, karena untuk mengatur capit agar bisa berfungsi mengangkat beban," terangnya.
Ahmad pun berharap apa yang ia buat dengan timnya mampu masuk enam besar dan bisa membuat sekolah serta orang tuanya bangga.
Ada 97 tim dari sekolah se-Jawa Timur yang mengikuti kontes ini, antara lain Pasuruan, Probolinggo, Mojokerto, Pamekasan, Sumenep, Sidoarjo, Surabaya yang sebelumnya sudah dilakukan seleksi di sekolah masing-masing. (pts)