Aisyiyah pun Berperan Memakmurkan Masjid, Ini Fakta Mengejutkan
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengungkapkan, masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah khusus, tetapi juga ibadah sosial lain. ‘Aisyiyah dan masjid tidak boleh terpisah dari realitas maupun permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh umat dan bangsa.
“Generasi yang akan datang adalah generasi yang dengan keimanan yang kuat, ilmu yang luas, tetapi juga dengan kehidupan sosial dan beramal jariyah yang untuk kepentingan keumatan dan kebangsaan,” tuturnya.
Siti Noordjannah bersyukur melihat persatuan umat Islam di Kalimantan Timur. Organisasi-organisasi Islam di sana hidup rukun dan bersama-sama memajukan Kaltim.
Demikian disampaikan Noordjannah pada, Minggu 28 Agustus 2022 pada acara Tabligh Akbar dan Peresmian Masjid Ad Da’wah di Samarinda Kalimantan Timur. Menurutnya, tabligh akbar yang dilaksanakan ini merupakan wadah yang baik untuk menjalin silaturahmi antarormas.
Silaturahmi Warga Persyarikatan
“Pada malam hari ini menunjukkan silaturahmi warga Persyarikatan Muhammadiyah dengan seluruh warga yang ada di wilayah Samarinda ini perlu menjadi kesyukuran kita yang tinggi,” ucap Noordjannah.
Terkait dengan diresmikannya Masjid Ad Da’wah ini, Noordjannah berharap gerakan perempuan ‘Aisyiyah akan menjadikannya sebagai tempat pembinaan bagi anak-anak dan kaum muda.
Secara khusus kepada ‘Aisyiyah Kalimantan Timur, Noordjannah berharap mereka bisa menjadi arti dan bagian penting bagi kemajuan masyarakat di Kalimantan Timur. Oleh karena itu diperlukan sinergi dengan berbagai pihak, terutama dengan pemerintah.
Dirinya juga mengingatkan, ikhtiar selama lebih dari seabad yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah merupakan bagian dari mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
“Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah hadir sebelum Indonesia merdeka. ‘Aisyiyah berkontribusi bagaimana menggerakkan dan menyatukan gerakan perempuan,” tuturnya, seperti dilansir laman muhammdiyah.or.id.
“Para perempuan-perempuan Indonesia bisa berjibaku, berjihad untuk kemerdekaan. Oleh karena itu Milad ke-105 ‘Aisyiyah dengan tema ‘Aisyiyah Mengusung Peradaban Utama, sebuah peradaban yang pernah hadir di berbagai dunia muslim. Kita punya harapan dan ikhtiarkan bersama bahwa peradaban Indonesia adalah peradaban utama yang memberikan nilai,” katanya.
Nilai tersebut berakar pada nilai-nilai agama yang memberikan penghormatan kepada sesama, tidak berat sebelah dalam peran laki-laki dan perempuan. Sebab dari kesetaraan ini, Rasulullah memberikan peran kepada perempuan untuk menyejahterakan kehidupan ini.
Advertisement