Aisyiyah Komitmen Majukan Perempuan, Ini Risalah Berkemajuan
‘Aisyiyah bertekad memajukan kaum perempuan di Indonesia. Salah satu komitmennya, adalah dengan dibahasnya Risalah Perempuan Berkemajuan dalam Muktamar ke-48 esok di Surakarta.
Ketua Umum ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menyatakan Risalah tersebut tidak hanya menjadi pedoman bagi warga ‘Aisyiyah, tapi juga akan diajukan sebagai pedoman bagi perempuan Indonesia secara umum.
“Kami berharap nanti kalau ini sudah menjadi keputusan Muktamar, dua yang akan menjadi perhatian kami dan kami ingin komunikasikan terutama dengan organisasi-organisasi perempuan dan pihak-pihak stakeholder yang punya otoritas tertentu kami akan jajakan konsep ini menjadi konsep yang bisa dipakai siapa saja,” ungkap Noordjannah, dalam Orasi Kebangsaan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Bali, dikutip Sabtu 22 Oktober 2022.
Mengoptimalkan Gerakan Perempuan
Urgensi pembahasan Risalah di atas, menurut Noordjannah penting untuk memaksimalkan gerakan Perempuan Berkemajuan yang dia definisikan sebagai perempuan yang taat beribadah, beramal saleh, bersikap inklusif, berwawasan luas, pergaulan luas, tetapi juga memiliki hal-hal prinsip yang harus ditegakkan.
“Kami ingin mendorong melalui ‘Aisyiyah ini, yakni perempuan-perempuan Indonesia yang maju tetapi hadir dengan nilai-nilai keutamaan, dengan karakter kebersamaan kita di dalam berbangsa dan bernegara, budaya bangsa kita yang luhur, nilai-nilai ajaran agama yang dijunjung tinggi,” ujarnya.
“Tidak ada alasan perempuan tidak maju. Kecuali ada yang menghambat. Tapi bagi warga Persyarikatan Muhammadiyah, insyaallah satu pun tidak ada yang menghambat kemajuan perempuan,” imbuhnya.
Beberapa isi dari Risalah di atas antara lain mendorong perempuan mengikuti kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penguatan keluarga lewat program Keluarga Sakinah, hingga perdamaian dan sosialisasi nasionalisme lewat cara yang ihsan.
“Jadi sekali lagi konsep ini kami berharap untuk kepentingan kemajuan perempuan bisa disajikan kepada siapa saja setelah diputuskan di Muktamar, kita harus cari teman sebanyak-banyaknya, agar konsep ini memang menjadi sebuah gerakan bahwa kita Perempuan Berkemajuan adalah perempuan berkemajuan di Indonesia bukan perempuan berkemajuan di tempat lain karena kita punya dasar nilai dan budaya yang sangat kuat,” tegasnya.