Aisyiyah Bergerak untuk Kemanusiaan Semesta
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menyambut dengan tangan terbuka penjajakan kerja sama dengan pihak KBRI Kamboja. Karena ‘Aisyiyah Muhammadiyah selalu bergerak untuk kemanusiaan semesta.
“Kami senang untuk bisa bekerja sama dan merintis beberapa hal, di Kamboja kita akan mulai dari sesuatu yang sangat mungkin dilakukan, Insya Allah kami sangat terbuka dan semuanya ini demi kebesaran Republik ini dan tanggung jawab ‘Aisyiyah Muhammadiyah dalam konteks kemanusiaan universal,” ungkap Siti Noordjannah, dalam keterangan Jumat 16 Oktober 2020.
Dirinya menyampaikan, ‘Aisyiyah sudah banyak melakukan kerja-kerja pendampingan komunitas, ia berharap dapat mendiskusikan model pengembangan yang pas bagi masyarakat di Kamboja dengan KBRI Phnom Penh.
“Tentu kami juga jika dimungkinkan bisa bekerjasama dengan masyarakat lain yang dapat memberi manfaat Muhammadiyah ‘Aisyiyah itu sifatnya inklusif dan ada banyak hal yang sifatnya kemanusiaan semesta itu bisa kita lakukan bersama-sama dan itu banyak sekali misalnya di bidang kesehatan, pendidikan, sehingga sangat memungkinkan.”
Noordjannah menambahkan, harapan peningkatan peran-peran ‘Aisyiyah di dunia internasional juga sudah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Marsudi Rini kepada ‘Aisyiyah beberapa waktu lalu.
“Beberapa bulan lalu ibu Menlu menyampaikan harapan yang sama bahwa ‘Aisyiyah yang sudah ada di banyak tempat ini diharapkan ikut bersama dengan pemerintah dan KBRI di banyak negara membangun apa yang bisa dikerjasamakan dan mungkin ini saatanya kita mulai dengan KBRI di Kamboja ini.”
Noordjannah menyampaikan ke depannya akan dibentuk task force untuk segera memutuskan langkah konkrit yang akan dilakukan dalam kerjasama ini.
Turut hadir juga dalam pertemuan ini adalah perwakilan dari salah satu organisasi perempuan Muslim di Kamboja yang jika diterjemahkan bernama Pintu Pemudi Muslimah.
Mat Amiroh, salah satu pengurus organisasi yang hadir menyampaikan bahwa ia pernah berkunjung ke Indonesia dan sangat kagum dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia.
Amiroh dalam bahasa Kamboja dan didampingi translator memaparkan hal-hal yang masih dirasa kurang bagi warga muslim, termasuk minimnya pendidik dalam hal agama dan bagi penguatan perempuan muslim Kamboja.
Jika kerjasama dengan ‘Aisyiyah dapat terjalin Mat Amiroh berencana membentuk institusi atau pusat belajar bagi perempuan Kamboja yang ingin ikut belajar berbagai hal khususnya terkait agama serta penguatan potensi bagi para perempuan.
Advertisement