Airnav Pastikan Penerbangan di Sorong dan Manokwari Normal
Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto memastikan pelayanan navigasi penerbangan di Bandar Udara Rendani, Manokwari, serta Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua, berjalan normal pada Senin 19 Agustus meski terjadi aksi protes massa di beberapa titik di wilayah Kota Manokwari dan Kota Sorong, Papua.
“Kami sudah menghimpun sejumlah informasi dari Kantor Cabang Perum LPPNPI di Sorong dan Manokwari Papua bahwa dipastikan aksi protes massa yang terjadi di sejumlah titik di kota Manokwari dan Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua, tidak mengganggu aktivitas pelayanan navigasi penerbangan. Penerbangan tetap berlangsung normal dan aman sejauh ini,” kata Novie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Novie mengatakan sejak pagi tadi pelayanan penerbangan di Manokwari dan Sorong normal.
Senin 19 Agustus sore, dia menyebutkan ada lima penerbangan yg mendapat layanan navigasi, yakni Lion Air dengan nomor penerbangan JT 799 tujuan Sentani-Sorong dialihkan ke Manado; Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ571 dari Manokwari menuju Sorong; serta tiga penerbangan Wings Air (ATR72) dari Sorong menuju Ambon.
Seperti telah diberitakan Senin kemarin, 19 Agustus 2019 pagi, massa diketahui menyampaikan protes terkait dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah.
Namun akses masuk menuju bandar udara Rendani menggunakan jalur-jalur alternatif dan sudah dilakukan penjagaan yang melibatkan petugas keamanan sehingga aktivitas penerbangan di Bandar Udara Rendani, Manokwari sejauh ini aman terkendali.
Demikian juga untuk Bandara Domine Eduard Osok, Sorong telah dilakukan penanganan massa oleh aparat setempat dan KP3U Bandara.
Novie menambahkan berdasarkan hasil koordinasi dengan Kepala Cabang dan Kepala Unit Kantor Cabang Perum LPPNPI di Sorong dan Manokwari, serta Kepala Otoritas Wilayah IX, saat ini kondisi Bandar Udara masih dalam keadaan aman dan terkendali, begitu pula dengan kondisi peralatan navigasi penerbangan di dua Bandar Udara tersebut.
Menurut Novie, AirNav Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan seluruh stakeholer terkait agar tetap siap siaga terhadap situasi yang ada, termasuk rencana kontingensi juga disiapkan.
“Kami sudah menyiapkan sejumlah rencana untuk semua kondisi, termasuk pengalihan penerbangan. Kita siapkan Bandara Frans Kaisiepo Biak dan Bandara Pattimura Ambon, atau bisa kita arahkan untuk kembali ke Bandara asal,” katanya.
Sebagai tindakan preventif, lanjut dia, antaraAir Traffic Service Unit terus melakukan koordinasi,” jelasnya. Bahkan, lanjut Novie, AirNav siap mendukung upaya pemulihan keamanan oleh pemerintah dengan mengoperasikan layanan di luar jam operasinya.
“Bersama dengan bandara, bila jam operasi diperpanjang untuk mendukung lemulihan keamanan, kami siap,” katanya.
Novie berharap kondisi dapat membaik sehingga aktivitas masyarakat dapat segera kembali berjalan normal baik di Kota Sorong maupun di kota Manokwari.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan memantau perkembangan kondisi di lapangan 24 jam, untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan di ujung timur Indonesia,” kata Novie.