Air Tercemar Solar, Walikota Malang Ancam Rombak Manajemen PDAM
Walikota Malang, Sutiaji mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang. Sutiaji meluapkan kekecewaannya secara langsung di hadapan jajaran direksi dan manajemen PDAM Kota Malang pada Kamis 19 November 2020.
Sutiaji menilai bahwa kasus air milik PDAM Kota Malang tercemar tumpahan solar sebanyak 2 ribu liter dari tangki pengisian bahan bakar mesin pompa air karena kurang sigapnya manajemen.
"Saya minta dievaluasi secara mendalam dan bila perlu dilakukan perombakan secara mendalam di tubuh manajemen PDAM Kota Malang," ujarnya.
Sebelum adanya insiden air tercemar solar, PDAM Kota Malang juga mendapat keluhan dari pelanggan terkait bocornya pipa milik perusahaan air tersebut pada tahun lalu.
Dalam kasus tumpahan solar yang mencemari air milik PDAM Kota Malang ini, kata Sutiaji, ia menilai bentuk ketidaksigapan manajemen dalam menghadapi suatu kasus.
"Saya nilai manajemen belum menuntaskan setiap permasalahan dengan tuntas dan baik. Bahkan saya cermati, setiap muncul permasalahan baru cenderung menunggu saya bergerak, baru setelah itu (manajemen) bergerak," katanya.
Maka itu, ujar Sutiaji, ia menilai jajaran manajemen PDAM Kota Malang tidak memiliki mekanisme maupun upaya pemecahan masalah. "Maka jangan salahkan bila publik kecewa juga," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Kota Malang mengeluhkan kualitas air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) yang berbau karena tercemar bahan bakar solar.
Kejadian awal tercemarnya air PDAM Kota Malang tercemar solar bermula dari adanya kelebihan volume solar dari kapasitas tangki saat pengisian bahan bakar untuk menghidupkan pompa air.
Tangki pompa air yang berkapasitas sebanyak 1.000 liter, diisi solar sebanyak 3 ribu liter. Kelebihan volume tersebut membuat 2 ribu solar tumpah ke pintu air dan mencemari air yang didistribusika ke warga.
Advertisement