Air Tercemar, Dirut PDAM Kota Malang Bakal Lapor Polisi
Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang, Nor Muhlas menduga kasus tercemarnya air milik perusahaan pimpinannya tersebut tercemar oleh tumpahan minyak solar, karena ada campur tangan pihak luar.
Muhlas menduga, pihak luar inilah yang menyebabkan tumpahan minyak solar ke salah satu pintu air PDAM Kota Malang. Tumpahan minyak solar disebabkan tangki dengan kapasitas sebesar 1.000 liter solar diisi dengan 3 ribu solar sehingga menyebabkan over capacity.
"Kalau berbicara Standar Operasional Prosedur (SOP) semua sudah kami jalankan. Evaluasi yang kami lakukan, semua petugas sudah menjalankan SOP. Maka saya tidak akan berbicara terlalu dalam mengenai SOP," ujarnya pada Sabtu 14 November 2020, melalui sambungan telepon seluler.
Karena berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh pihaknya, Muhlas menduga yang melakukan kesalahan saat pengisian solar ke tangki diesel mesin pompa air berasal dari pihak luar.
"Karena setelah kami lakukan pemeriksaan internal ternyata bukan dari kami (petugas PDAM Kota Malang). Yang melakukan ini (pengisian solar) adalah pihak luar. Bisa saja pihak luar tersebut masuk ke ruangan dengan melompati tembok," tuturnya.
Maka dari itu, Muhlas menjelaskan agar kasus tersebut segera menemukan titik terang terkait pihak yang patut bertanggungjawab. Ia akan melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian untuk mengusut pelaku yang menyebabkan air PDAM Kota Malang tercemar solar. "Saya akan melaporkan kasus ini ke kepolisian biar nanti kepolisian yang mengusut," katanya.
Selain itu, untuk mengantisipasi agar hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari, Muhlas mengatakan pihaknya akan memperketat pengamanan titik-titik vital PDAM Kota Malang. "Kami akan meningkatkan keamanan dengan menaruh CCTV di beberapa titik," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Kota Malang mengeluhkan kualitas air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) yang berbau karena tercemar bahan bakar solar.
Kejadian awal tercemarnya air PDAM Kota Malang tercemar solar bermula dari adanya kelebihan kapasitas saat pengisian tangki solar sebagai bahan bakar untuk menghidupkan pompa air.
Tangki pompa air yang berkapasitas sebanyak 1.000 liter, diisi solar sebanyak 3 ribu liter. Kelebihan kapasitas tersebut membuat 2 ribu solar tumpah ke pintu air.