Air Surut di Ujung Kamal meski Gelombang Tinggi, Pakar: Lumrah
Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan kondisi pelabuhan Ujung Kamal, dimana air surut disaat laut mengalami gelombang tinggi.
Menurut pakar kelautan Prof. Suntoyo, ST., M.Eng., Ph.D hal tersebut bukanlah sebuah fenomena ekstrem yang patut dihebohkan. Ketika air di Pelabuhan Ujung Kamal surut ketika siang sampai sore, meskipun gelombang laut tinggi itu adalah hal yang lumrah.
"Sebelum heboh dengan fenomena laut, kita harus lihat dulu air surut itu jam berapa. Kalau siang sampai sore yang wajar karena air pasang tertinggi terjadi pukul 9 malam hingga dini hari," terang dosen Dep. teknik kelautan FTK ITS Surabaya ini.
Lanjutnya, Suntoyo menerangkan, meskipun kondisi keseluruhan perairan di Indonesia mengalami gelombang tinggi, selat merupakan celah yang sempit. Hal itu karena diapit oleh daratan, maka air dengan cepat mengalir ke lautan.
"Saat pasang, air dari laut menuju daratan, sebaliknya ketika surut, air dari daratan menuju laut lepas. Karena, selat itu memiliki celah yang sempit, ketika surut air relatif cepat menuju laut," ungkapnya Selasa, 27 Desember 2022.
Untuk kondisi saat ini, terang Prof Suntoyo mungkin bisa dikatakan fenomena laut ketika air surut di malam hari. Misalnya pada pukul 9 malam yang harusya pasang airnya jadi surut. Nah, itu menjadi pertanyaan mungkin ada fenomena lain yang terjadi. "Kalau surutnya, siang sampai sore meskipun gelombang tinggi ya lumrah untuk saat ini," terangnya.
Ia menerangkan, kondisi pasang-surut perairan Indonesia dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi, matahari dan bulan sehingga bisa berubah tiap waktu dan tiap musim.
"Nanti misalnya mendekati bulan Maret akan berbalik dengan kondisi Desember. Pagi sampai siang bisa jadi waktu air laut pasang tertinggi," tandasnya.