Air Sumber di Ijen Bondowoso Diduga Tercemar Proyek Geothermal
Ratusan warga Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, mulai takut mengonsumsi air bersih dari sumber mata air. Kondisi ini berlangusng beberapa hari belakangan, usai Lebaran 2024. Penyebabnya, air sumber yang selama ini dikonsumsi warga diduga telah tercemar limbah proyek pengeboran geothermal Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen Bondowoso.
Kepala Desa (Kades) Kalianyar, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Muhamad Fauzi mengatakan, warga desa menyebut air sumber yang selama ini dikonsumsi terjadi perubahan warna dan rasa. Warna air tidak bening seperti sebelumnya, berbau, dan rasanya getir membuat kering tenggorokan.
"Perubahan warna, rasa, dan bau air sumber yang selama ini dikonsumsi warga Desa Kalianyar, ini kata warga terjadi sejak pekan terakhir puasa Ramadan 2024. Warga menduga air sumber tercemar limbah proyek pengeboran PLTP Ijen," ujar Kades Fauzi saat dihubungi Kamis 25 April 2024.
Akibatnya, sambung dia, sekitar 200 warga tiga Dusun, Desa Kalianyar Kecamatan Ijen takut mengonsumsi air sumber. Ratusan warga Desa memutuskan tidak lagi mengonsumsi air sumber usai Lebaran 2024 hingga sekarang.
"Ratusan warga tiga Dusun di Desa Kalianyar sejak ada persoalan, ini mengonsumsi air bersih dari truk tangki bantuan dari Pemkab Bondowoso. Warga juga meminta perusahaan PLTP Ijen mencarikan air sumber baru," terang Fauzi.
Sementara Camat Ijen Bondowoso, Edi Mulyono mengatakan, Pemkab Bondowoso melalui Kecamatan Ijen bersama TNI, Polri, instansi terkait, dan perwakilan perusahaan geothermal PLTP Ijen telah melakukan survei air sumber. Dengan menguji kualitas dan kelayakan sejumlah air sumber yang diduga tercemar proyek pengeboran geothermal.
"Dari hasil uji laboratorium ternyata air sumber masih layak dikonsumsi. Tapi masyarakat sudah terlanjur takut mengonsumsi karena dugaan tercemar tadi, akhirnya PT Medco Cahaya Geothermal bersama Forkopimcam mencarikan sumber air bersih baru untuk warga Desa Kalianyar Kecamatan Ijen," jelas Camat Edy Mulyono.
Advertisement