Minta Bantuan Tanki Air dari PDAM, Lima Hari Kemudian Baru Datang
Warga Surabaya di wilayah barat, mengeluh jika tidak mendapatkan aliran air selama seminggu lebih. Menurut PDAM Surya Sembada Surabaya, hal tersebut disebabkan bocornya pipa Jalan Ksatria, Karangpilang.
Salah satu warga yang terdampak adalah, Anggadia Muhammad. Dia warga Jalan Raya Klakah Rejo, Nomor 94 Surabaya. Dia mengatakan, sudah tidak mendapatkan pasokan air sejak Jumat, 5 Februari 2021 lalu.
Akan tetapi, kata Angga, aliran air di rumahnya sempat menyala, pada Kamis, 11 Februari 2021, kemarin. Namun, hal tersebut tak bertahan lama dan hanya berlangsung selama sekitar tiga jam.
“Mati pertama kali sekitar tanggal 5 Februari, sekitar semingguan yang lalu, terus nyala lagi baru kemarin lusa. Kamis itu nyala jam dua malam, tapi subuh mati lagi sampai sekarang,” jelasnya.
Pada hari pertama matinya aliran air, Angga sempat meminta tanki air kepada PDAM Surya Sembaya. Namun, bantuan tersebut baru didatangkan setelah lima hari dirinya melaporkan.
“Sebelumnya ada pengumuman, IPAM Karangpilang dimatikan. Dan sempat kesusahan minta tanki, karena aku minta tanki sejak hari pertama mati, cuman dijanjikan, terus baru dapat tanki itu setelah lima hari mati,” ucapnya.
Dengan matinya aliran air tersebut, Angga terpaksa membeli air dari pedagang yang lewat di depan rumahnya. Biaya yang dihabiskanya tersebut mencapai 40 ribu per harinya.
“Beli air mahal, sehari bisa 40 ribu, itu berjalan seminggu lebih, sejak air mati itu. Aku sempat kesusahan air, ini gak ada kompensasi apa-apa. Padahal bayarku penuh, sebulan 300 ribu,” kata dia.
Sementara itu, Nanik Limrohati, salah seorang warga Kebraon Utara 4 mengatakan, dirinya harus membeli air galon untuk mengatasi permasalahan yang berlangsung sejak beberapa waktu yang lalu itu.
“Air galon ini untuk kebutuhan keluarga, air isi ulang ini untuk mandi, masak dan minum. Sabtu, 6 Februari 2021, dini hari sempat nyala, tapi paginya sudah mati lagi airnya. Warga sini gitu semua,” kata Nanik.