Air PDAM Malang Tercemar, 90 Ribu Pelanggan Terdampak
Sejumlah warga Kota Malang mengeluhkan kualitas air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) yang berbau karena tercemar bahan bakar solar.
Menanggapi keluhan warga tersebut Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang mencatat ada sekitar 60 persen pelanggan yang terdampak pencemaran air tersebut.
"Hampir 90 ribu sambungan rumah pelanggan (terdampak). Kalau pelanggannya 160 ribu, hampir 60 persen. Ini fatal sekali jika terulang lagi," tutur Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Trio Agus Purwono pada Jumat 13 November 2020.
Kejadian awal tercemarnya air PDAM Kota Malang tercemar solar bermula dari adanya kelebihan kapasitas saat pengisian tandon solar sebagai bahan bakar untuk menghidupkan pompa air.
Tandon pompa air yang berkapasitas sebanyak 1.000 liter, diisi solar sebanyak 3ribu liter. Kelebihan kapasitas tersebut membuat 2 ribu solar tumpah ke pintu air. Atas kejadian tersebut Trio, menduga ada pihak luar yang mencoba sabotase pengisian solar untuk bahan bakar pompa air.
"Kalau di internal tidak ada keteledoran, ada kemungkinan tindakan sabotase dari oknum luar. Kami minta segera lapor ke kepolisian untuk diusut," ujarnya.
Meskipun nanti ditemukan adanya keteledoran dari petugas yang mengisi solar untuk mesin pompa air, Trio menegaskan pihak PDAM tetap harus melakukan evaluasi internal dan melakukan investigasi terkait kasus ini.
"Meski unsur keteledoran pun, harusnya tetep dievaluasi, dilakukan investigasi. Itu yang saya minta agar kasus ini perlu diusut tuntas. Karena yang jadi korban ini masyarakat,'' katanya.
Sementara itu, Direktur Utama, PDAM Kota Malang, Nor Muhklas mengatakan jika kasus ini sebelumnya juga sudah dilakukan investigasi internal dan dugaan sementara adalah adanya faktor kelalaian.
''Maka, selanjutnya kami akan juga libatkan unsur Kepolisian,'' tuturnya.