Air PDAM Lancar, Perbaiki Pipa Peninggalan Belanda
Sempat mampet selama lima hari, aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Probolinggo akhirnya lancar kembali. Sisi lain, masih ada satu pipa peninggalan Belanda yang dipasang pada 1928 silam yang harus diperbaiki.
Hal itu terungkap saat rombongan Komisi II DPRD Kota Probolinggo mengunjungi Rumah Pompa PDAM di kawasan Sumber Air Ronggojalu, Kabupaten Probolinggo, Rabu, 5 Februari 2020.
"Setelah aliran air PDAM sempat mampet sekitar lima hari, kami ingin mengetahui progres perbaikan dua pipa besar di kawasan Ronggojalu," kata Sibro Malisi, Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo.
Ternyata sejumlah pekerja masih melakukan penggalian pipa di dekat rumah pompa. Sebuah galian menganga yang tepinya disangga anyaman bambu (gedhek) dan terletak di halaman rumah warga sekitar dijejali sekitar lima pekerja.
Ada dua pipa yang tertanam di dalam tanah yang berhulu di rumah pompa hingga tersambung sejauh sekitar 15 km di Kota Probolinggo. Pipa utama berdiameter 18 inchi sudah berhasil digali dan diperbaiki.
"Pipa utama yang dipasang pada 1978 itu bocor sehingga mengakibatkan aliran PDAM terhenti," kata Kabag Administrasi dan Keuangan PDAM, Aris Siswanto yang mendampingi Komisi II DPRD. Dikatakan setelah dipakal (dilapisi timah), pipa utama itu bisa difungsikan kembali.
Yang menjadi masalah, di bawah pipa utama masih tertanam pipa berukuran sedang, berdiameter 8 dim yang juga bocor.
"Pipa 8 dim itu peninggalan Belanda yang dipasang pada 1928 silam. Kebocoran pipa 8 dim itu mengakibatkan posisi pipa utama turun,” katanya.
Disinggung kapan perbaikan pila 8 dim itu selesai, Aris mengatakan, diusahakan secepatnya. "Mudah-mudahan pipa yang bocor ditemukan sehingga bisa langsung diperbaiki," kata Aris.
Selain meninjau perbaikan pipa, Komisi II juga ingin mendapatkan informasi seputar grand design atau master plan PDAM Kota Probolinggo. "Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus aliran air PDAM mampet sampai berhari-hari," kata Sibro.
Politisi Nasdem itu juga menyoroti kosongnya satu kursi Badan Pengawas di PDAM. “Badan Pengawas yang kosong harus terisi, termasuk jabatan kabag di PDAM yang belum definitif,” katanya.
Soal dana perbaikan, Komisi II mengusulkan agar Pemkot Probolinggo mengucurkan dana Rp2 miliar melalui APBD untuk perbaikan jaringan PDAM. "Apalagi PDAM sudah menyumbang PAD Rp500 juta per tahun," katanya.
Advertisement