Air Mata, Kesedihan Iwan Fals tentang Kanjuruhan
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, yang memakan korban 131 meninggal membuat penyanyi dan pencipta lagu Iwan Fals bereaksi. Pria bernama lengkap Firgiawan Listanto ini, baru saja membuat lagu berjudul Kanjuruhan, dengan lirik yang bercerita tentang kesedihan, air mata, doa dan harapan.
Lagu berjudul Kanjuruhan, tercipta empat hari terhitung dari kejadian awalnya pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu dan sudah mulai beredar. Iwan bernyanyi dengan gitar tunggal, bercerita tentang kesedihannya atas tragedi Kanjuruhan.
Dalam lirik lagunya disebutkan, Kanjuruhan, banyak ajarkan tentang kebersamaan, tentang kepedulian. Bunga-bunga yang bermekaran disirami ait mata dan doa-doa.
Di bait ketiga, ditulis, pergi-pergilah kau dengan senang hati. Tak ada yang pernah siap melepasmu. Salam satu jiwa untuk prestasi Salam satu jiwa untuk dunia.
Di bait lain, Iwan Fals di liriknya menyebut, Kanjuruhan banyak ajarkan tentang kebodohan tentang kemunafikan. Awan gelap kegembiraan. Semoga segera menyingkir dari langitku. Pergi pergilah kau dengan senang hati. Tingglah kami entahlah bagaimana nanti salam satu jiwa untuk sang sepi.
Di bait lainnya, Iwan Fals, dalam lagu Kanjuruhan bercerita tengan harapan. Disebutkan, Aum Singo Edan rindu kasih sayang. Rindu serindu-rindunya.
Kesedihan dan Doa
Tapi kemudian, Iwan mulai bercerita tentang kesedihan. Ratusan jiwa terinjak-injak saudaranya sendiri. Malang nian gas air mata melayang. Nafas tersedak sesat.
Malang nian engkai sayang. Aku yakin Tuhan tunjukkan jalan. Malang nian wahai sayang yakin jalanmu kan terang benderang.
Pergi pergi dengan senang hati tak ada yang pernah siap melepas mu. Salam penuh cinta untuk dunia. Pergi pergilah kau dengan senang hati. Tinggalah kami entahlah bagaimana nanti.
Pada lirik terakhir, Iwan menutup dengan lirik yang puitis.
Salam satu jiwa untuk sang sepi. Semoga semua ini, tak terulang lagi.