AIESEC UB Ajak Mahasiswa Asing Kunjungi Museum Musik
Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Brawijaya (UB), Association Internationale des Etudiants Sciences Economiques at Commerciales (AIESEC) mengajak empat mahasiswa asing mempelajari musik Indonesia. Caranya, dengan mengajak empat mahasiswa asing tersebut berkunjung ke Museum Musik Indonesia (MMI) yang terletak di Jalan Nusakambangan, Kasin, Kota Malang.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Fahreza Arya Putra mengatakan, kami kunjungan ke museum musik merupakan cara untuk memperkenalkan khazanah permusikan Indonesia kepada mahasiswa asing.
"Kami memilih museum musik adalah untuk memperkenalkan. Tradisi dan budaya musik yang ada di Indonesia. Sejarah musik kita itu seperti apa nanti diajarkan oleh pihak MMI," terang mahasiswa Fakuktas Teknik UB tersebut pada Sabtu 28 Desember 2019.
Adapun mahasiswa asing tersebut jelas Reza berasal dari negara Ceko, India, Belgia dan Malaysia.
Sementara itu, Ketua MMI, Hengki Herawanto, menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut pihaknya memperkenalkan instrumen musik Indonesia yaitu, Karinding.
"Instrumen musik ini terbuat dari bambu dan cara memainkannya yaitu dengan ditiup. Itu yang kami kenalkan dan kami ajarkan. Mereka juga nanti boleh mencoba memainkan," terang pria berambut gondrong tersebut.
Instrumen musik Karinding tersebut kata Hengki hampir ada di seluruh nusantara dari Aceh sampai Papua.
"Ini adalah instrumen musik etnik yang ada di Indonesia. Merupakan cikal-bakal instrumen musik sebelum adanya angklung, sasando dan lainnya," ujarnya
Selepas memperkenalkan instrumen musik asli Indonesia, pihaknya juga kata Hengki akan memperkenalkan lagu-lagu legendaris Indonesia melalui koleksi rekaman yang dimiliki MMI.
Beberapa lagu seperti Koes plus bersaudara waktu mereka dipenjara oleh bung Karno dan yang agak tua ada produksi Lokananta tahun 1956, itu lagu tentang perjalanan anak-anak," tuturnya.
Hengki menambahkan di MMI sendiri juga memiliki koleksi instrumen musik asli nusantara mulai dari angklung sampai Sasando.
"Kami ada beberapa koleksi musik, mulai dari Gamelan, Angklung, Tifa dari Papua sampai Sasando dari Nusa Tenggara Timur," ujarnya.
Hengki merasa senang dengan kedatangan mahasiswa asing dari beberapa negara tersebut dan AIESEC UB, jelas Hengki memang pernah beberapa kali mengunjungi MMI.
"Kami merasa senang turut bisa memperkenalkan budaya Indonesia ke luar negeri," tutupnya.
Advertisement