AICIS Miniatur Kajian Islam Indonesia yang Moderat, Pesan Menag
Kementerian Agama kembali menggelar Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS). Gelaran kali ke-20 ini berlangsung di Kota Surakarta dengan tuan rumah UIN Raden Mas Said.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan AICIS Ke-20 ini merupakan miniatur kajian Islam Indonesia yang terbuka dan moderat. Pasalnya, sejumlah tokoh muslim serta ilmuwan nasional dan internasional dengan berbagai latar belakang dihadirkan dalam gelaran yang mengusung tema Islam in a Changing Global Context: Rethinking Fiqh Reactualization and Public Policy ini.
"Ini menandakan bahwa AICIS merupakan sebuah miniatur kajian Islam di Indonesia yang terbuka dan moderat," kata Menag, saat menghadiri pembukan AICIS Ke-20, di Surakarta, Senin 25 Oktober 2021.
Mayoritas Islam Melindungi
"AICIS menunjukan bahwa masyarakat Indonesia yang merupakan masyarakat yang mayoritas memeluk Islam, memiliki sikap terbuka atas kajian kritis dan ilmiah dari kalangan manapun," sambungnya.
Menag menambahkan Kemenag sejak lama telah melakukan berbagai kegiatan yang menjadi wahana untuk terus tumbuh dan berkembangnya sikap moderasi beragama, salah satunya AICIS.
Menurutnya, fakta menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang moderat dan inklusif. Ini yang menjadi rujukan Kemenag untuk terus mengusung moderasi beragama, sebagai ciri khas bangsa, baik di dalam lingkup kita bangsa Indonesia sendiri maupun dalam pergaulan internasional.
Komitmen Penguatan Dunia Intelektual
Kegiatan yang dibuka secara virtual oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin ini, lanjut Menag, juga merupakan komitmen Kemenag untuk memberikan penguatan kapasitas bagi ilmuwan dan dunia intelektual di bawah naungannya.
AICIS ke-20 merupakan wadah diseminasi keilmuan hasil riset para ilmuwan, dosen serta mahasiswa di kalangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
"Kegiatan AICIS ini merupakan upaya kita bersama untuk terus mengembangkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, menajamkan intelektualitas dan memberikan kontribusi yang nyata kepada bangsa, agama dan kemanusiaan," kata Menag.
Selain itu, Menag berharap AICIS menjadi ajang bagi civitas akademika PTKI se-Indonesia untuk membangun jaringan dengan ilmuwan dalam dan luar negeri.
"Lebih dari itu, AICIS ini saya harapkan untuk mampu menjadi sarana, bagi para sivitas akademika PTKI di lingkungan Kementerian Agama, untuk memberikan kontribusi terbaiknya, kepada pemerintah Indonesia secara nyata," kata Menag.
"Hasil-hasil karya anak bangsa tersebut, yang merupakan hasil riset mendalam di bidang Studi Islam, hendaknya juga berdampak signifikan bagi masyarakat dunia," tandas Menag.