AHY Perdana Turun ke Lapangan bareng Presiden Jokowi di Sulut
Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja ke Sulawesi Utara tiba di Kabupaten Bolaang Mongondow, untuk meresmikan Bendungan Lolak, Jumat, 23 Februari 2024.
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang baru saja dilantik, serta Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Presiden Jokowi tiba di Bendungan Lolak menggunakan helikopter. Terlihat ada tiga helikopter yang merapat ke helipad dekat bendungan. Peresmian Bendungan Lolak ditandai dengan pengisian air waduk (Impounding). Sirene ditekan pada seremoni pengisian air tersebut.
Dalam peresmian bendungan, Presiden Jokowi mengatakan, pengelolaan air harus menjadi konsentrasi kerja. Bendungan Lolak dapat mengisi air irigasi kurang lebih 2.214 hektare lahan sawah, waduk itu juga pengendali banjir, dan penyediaan air baku 500 liter perdetik.
“Kalau sebelumnya banjir, banjir kemudian ada bendungan, banjir menjadi terkurangi 29 persen. Begitu juga untuk listrik mini hidro,” terang Presiden Jokowi.
“Betul-betul kita mengharapkan Bendungan Lolak bisa bermanfaat bagi kita semuanya,” tutupnya.
AHY Bagi-bagi Sertifikat
Selain mendampingi Presiden Jokowi, AHY juga akan menyerahkan beberapa sertifikat sembari mendengarkan masukan langsung dari masyarakat.
"Perjalanan dinas pertama saya sebagai Menteri ATR. Jadi pasti ada harapan saya untuk melihat secara langsung, karena kita punya struktur di provinsi, di tingkat kabupaten kota. Kalau bisa nanti pertama mengunjungi salah satu kantor yang melayani urusan pertanahan bagi masyarakat di sana,” jelasnya.
Sekilas tentang Bendungan Lolak
Bendungan Lolak telah dibangun sejak 2015. Sebagai bendungan kedua di Sulut setelah Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara. Bendungan Lolak ini memiliki luas genangan seluas 101,75 hektare, dengan panjang 604,5 meter. Diperkirakan dapat mengairi 6.950 hektare sawah di lumbung padi terbesar di daerah tersebut.
Selain itu, bendungan itu juga mampu menyediakan air baku 500 liter per detik, mereduksi banjir sebesar 29,42 persen serta menjadi sarana Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) sebesar 2,43 MegaWatt.