Ahoker Dituding Booking Studio Sendiri
Hanum & Rangga: Faith in the City dan A Man Called Ahok menjadi dua film Indonesia yang menjadi perhatian. Sebab, film yang diangkat dari novel Hanum Rais dan Ahok ini tayang bersamaan sejal dirilis 8 November 2018 lalu.
Film Hanum & Rangga mempercepat seminggu dari jadwal tayang pada 15 November. Namun, film ini keok di pasaran jika dibandingkan dengan jumlah penonton A Man Called Ahok.
Dalam waktu empat hari, jumlah penonton film Hanum & Rangga sebanyak 201.378. Sedangkan A Man Called Ahok menuai respon positif dengan meraih 587.747 penonton. Tentu saja jumlah penonton masih bisa bertambah mengingat kedua film ini masih tayang di CGV dan XXI.
Hanum Rais, penulis novel Hanum & Rangga, ternyata sempat menanggapi salah satu komentar netizen tentang kursi penonton A Man Called Ahok yang sudah penuh dipesan di bioskop. Kata anak Amien Rais ini, ada cara untuk memesan kursi bioskop secara borongan.
"Saya sudah lama di dunia buku difilmkan tahu banget kok gimana caranya borong bookingan seats tater tiket dibeli sendiri tapi tanpa ada penonton lalu capture aplikasi cinemanya lalu share bahwa sold out," kata Hanum.
Ia lalu menambahkan, dirinya dan tim tidak mungkin melakukan cara seperti itu. Alasannya karena tidak memiliki dana. "Kami tidak mungkin melakukan itu, karena kami tidak memiliki dana untuk melakukan hal tersebut, dan mengapa harus membohongi diri sendiri, hehe," ungkap Hanum.
Komentar tersebut sudah dihapus Hanum dari media sosialnya. Namun screenshotnya diposting oleh desainer sepatu Ni Luh Djelantik. Dia menulis caption yang menggelitik.
"Si eneng @hanumrais main fitnah lagi. Ahoker gak bakalan bikin hoax seperti yang kamu tulis. Gak kayak kamu, nenek habis operasi malah kamu ikut-ikutan membenarkan kalau doi dianiaya," tulisnya.
"Mungkin kalau diganti judulnya jadi Hanum & Ratna bakalan bisa lebih sukses. Jangan patah semangat sayang @hanumrais. Silahkan coba lagi tahun 2081. Cuss meluncur nonton pilem penuh inspirasi tentang manusia berintegritas tinggi," lanjutnya.
"Walau raganya di penjara tapi nilai hidup dan kejujurannya selalu menemani kami. Lain kali jaga lisanmu ya sayang. Kamu sedang kepleset kali ini dan kami memaafkan," tulis Ni Luh lagi. (yas)