Ahok Ungkap Ada Orang Tionghoa di Balik Kekalahan Pilkada DKI
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengungkapkan selain massa aksi 212 dan 411, ada orang-orang Tionghoa dibalik kekalahannya dalam Pilkada DKI 2017.
"Bukan hanya yang kemarin demo, tapi ada orang-orang Tionghoa yang jadi kawan," katanya saat acara Seminar Kebangsaan di UK Petra Surabaya, Senin 19 Agustus 2019.
Ahok mengatakan, orang-orang Tionghoa yang tidak mendukung dalam Pilkada kemarin karena terganggu bisnisnya. Ahok, selama memimpin DKI banyak melakukan terobosan-terobosan dan pembenahan aturan-aturan yang sebelumnya menguntungkan para mafia.
“Kawan Tionghoa yang besar duitnya itu tak mau saya memimpin lagi. Saya benahi aturan yang dianggap sumber masalah di republik ini. Jadi mereka ingin singkirkan saya," katanya.
Menurutnya, aturan-aturan yang dibangun semata-mata untuk memperbaiki harkat hidup orang banyak. Bukan untuk segelintir orang.
Ia berharap warga Tionghoa Indonesa bisa bersatu demi membawa Indonesia maju dan lebih baik.
"Kita mau benerin sistem malah tidak suka. Kan aneh. Sesama Tionghoa malah saling menusuk dari belakang,” katanya.
Katanya, cap-cap buruk yang diberikan orang terhadap masyarakat Tionghoa adalah hasil dari ‘kelakuan’ orang Tionghoa sendiri. Karena itu, ia berharap masyarakat Tionghoa Indonesia bisa mengubah perilaku-perilaku yang kurang baik kepada masyrakat umum.
Apalagi menganggap diri mereka warga negara kelas 2 seperti jaman Belanda. Warga negara yang memiliki akses khusus di banyak hal.
"Tinggalkan sistem-sistem dan pemikiran yang dulu. Itu warisan Belanda. Warisan kolonial. Tidak usah anggap diri kita (Tionghoa) warga negara kelas 2 lagi. Kita ini sama dengan semuanya," kata Ahok.