Ahli Peternakan UGM Gembleng Warga Blora
Ahli peternakan dari Universitas Gajah Mada (UGM) mulai doktor hingga Profesor, beri pendidikan dan pelatihan warga Desa Megeri Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora. Total ada 62 peserta. Rinciannya, 50 warga Desa Megeri dan sisanya dari KHDK UGM.
Mereka dibekali soal Agroforestry, pengolahan lahan pertanian dan sistem irigasi lahan. Analisis usaha peternakan. Sistem perkandangan dan pemeliharaan sapi potong. Selanjutnya, dikenalkan penanaman tanaman pakan unggul dan teknik pemanenan serta teknologi pengawetan hijauan pakan ternak.
"Pelatihan seputar peternakan sapi dilaksanakan selama dua hari Satu malam. Tepatnya di Fakultas peternakan UMG Jogjakarta, pada 27 Februari 2022 kemarin," kata Ilham, koordinator peserta asal Desa Megeri, Senin 7 Maret 2022 siang.
Adapun pelatihan yang diberikan, mulai pembuatan pakan yang langsung praktik. Dikenalkan juga berbagai jenis rumput ternak dan praktik langsung pembuatan pupuk. Untuk bengkel sapi baru penjelasan. Sementara peninjauan jenis rumput langsung ke lapangan.
Selain itu, diajari bagaimana caranya menanam, mengawetkan rumput dan merawat sapi. Terus memanfaatkan kotoran sapi dan urine sebagai pupuk.
"Kemungkinan nanti 50 peserta akan rutin diadakan pelatihan berkelanjutan. Entah UGM yang ke sini (Megeri) atau bagaimana,” ujarnya.
Harapannya, warga Desa Megeri bisa lebih baik dari segi ekonomi. Apalagi dalam waktu dekat bakal jadi sentral peternakan di Blora.
Ilham berharap, dengan pelatihan yang telah diberikan, mampu mengubah pola pikir orang kampung. Di mana tidak selalu pabrik merugikan. “Ini untuk peternakan kita sudah ngobrol dan mensosialisasikan bahkan limbah sapi jadi pupuk. Kalau bisa mengolah sendiri kenapa tidak. Bahkan bisa dirasakan masyarakat. Kebetulan kita juga dari komunitas,” tambahnya.
Selain itu, rencana peternakan di Megeri bisa segera dilakukan. Takutnya ilmu yang dikasih lupa. “Lebih cepat lebih bagus. Mungkin ini masih dalam proses,” ungkapnya.
Wakil Rektor UGM Prof. Djagal Wiseso Marseno dalam suatu kesempatan menyampaikan, bahwa UGM siap untuk mendukung pengembangan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Blora, khususnya sektor peternakan.
“Dari sisi keilmuan, dari sisi regulasi, dari sisi capital itu dikonvergensikan, membangun Blora melalui bidang ternak. Dengan konvergensi ini saya rasa ternak ini suatu saat nanti menjadi core industri berbasis ternak, dari ternak itu bisa ada pabrik sosis, yoghurt dan sebagainya," terangnya.
Djagal juga menyampaikan bahwa nantinya kegiatan ini perlu untuk dilakukan secara berkelanjutan agar berbagai persoalan seperti halnya kemiskinan bisa teratasi, dan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.
Menurutnya, UGM siap untuk menerjunkan sumber daya manusia yang dimilikinya ke Blora untuk membantu Pemkab Blora menyelesaikan permasalahan yang ada.
Advertisement