Ahli Nuklir Iran Fakhri Zaden Dibunuh, Israel Harus Tanggungjawab
Ilmuwan ahli nuklir Iran, Mohsen Fakhri Zade, tewas karena pembunuhan. Fakhri Zadeh, kepala program nuklir Kementerian Pertahanan, diserang di desa Absard, 60 km timur laut Teheran, pada sore hari kemarin.
Iran segera menyatakan Israel bertanggung jawab atas kematian ilmuwan nuklir terkemuka itu.
Iran memberi tahu "indikasi serius tanggung jawab Israel" dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhri Zadeh dan berhak untuk membela diri, tulis Iran itu dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat.
"Peringatan terhadap tindakan apa pun oleh Amerika Serikat dan Israel terhadap negara saya, terutama selama sisa periode pemerintahan Amerika Serikat saat ini, Republik Islam Iran berhak untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyatnya dan mengamankan kepentingannya," utusan Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, menulis dalam surat itu, seperti dikuti Reuters.
Ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhri Zadeh dibunuh oleh "teroris bersenjata" di dekat ibu kota Teheran pada Jumat 27 November, seperti diumumkan Kementerian Pertahanan Iran.
Mohsen Fakhri Zadeh oleh Israel dan Barat dianggap sebagai pemimpin program nuklir militer Republik Islam sampai bubar pada awal 2000-an. Dia diberondong tembakan "oleh teroris" di dalam kendaraannya di Absard, pinggiran kota di Teheran timur, dan dia kemudian meninggal karena luka-lukanya yang disebut sebagai "kematian martir", kata Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Jumat, seperti dikutip Aljazeera..
Otoritas setempat telah mengkonfirmasi kematian Fakhri Zadeh beberapa jam sebelumnya dan juga mengatakan bahwa beberapa penyerang tewas.
Fakhri Zadeh menjabat sebagai kepala Organisasi Riset dan Inovasi kementerian pertahanan pada saat kematiannya.
Menteri luar negeri Iran menuduh pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh mengandung "indikasi serius" dari peran Israel.
Israel menolak untuk segera mengomentari pembunuhan Fakhri Zadeh. Tetapi PM Israel Benjamin Netanyahu dalam suatu konferensi pers pernah menyebut nama Mohsen Fakhri Zaden dan kemudian kepada wartawan mengatakan, "Ingat nama itu." (ant/alj)