Gizi Seimbang Kunci Agar Tidak Kegemukan Setelah Lebaran
Momen Lebaran selalu identik dengan lebar-an atau kegemukan, lantaran makanan manis dan berkalori tinggi yang banyak dijumpai saat Hari Raya Idul Fitri.
Mulai dari makanan berlemak seperti opor, rendang hingga makanan dengan kalori tinggi seperti kue kering, snack hingga minuman manis.
Ahli gizi klinik FK UNAIR, Dr. Widati Fatmaningrum dr., M.Kes, Sp.GK menyampaikan faktor yang meningkatkan berat badan adalah energi masuk melebihi energi yang keluar.
Energi yang masuk didapatkan dari sumber makanan. Terutama karbohidrat, lemak dan protein. Sementara energi yang keluar adalah energi tubuh yang dibakar di saat melakukan aktivitas fisik.
Untuk mengantisipasi kegemukan saat Lebaran. Dokter Widati memiliki beberapa tips yang bisa diikuti. Yakni dengan mematuhi pedoman umum gizi seimbang.
"Dengan mengikuti pedoman umum gizi seimbang, energi yang masuk sesuai dengan energi yang dikeluarkan. Sehingga kelebihan atau bahkan kekurangan berat badan bisa dihindari karena jenis dan porsi sudah ditentukan," terang Dokter Widati.
Mengikuti pedoman ini jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan betul. Dari jenis misalnya sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
"Dan ada makanan yang harus dibatasi. Misalnya garam dan gula," imbuhnya.
Pada pedoman gizi seimbang ada empat pilar. Yakni sebelum makan mencuci tangan, kemudian melakukan aktivitas fisik. Makan harus beraneka ragam dan selalu memantau berat badan.
"Paling tidak pantau berat badan sebulan sekali dan paling tidak ukur IMT atau Indeks Masa Tubuh agar pada range batas normal," tambah dosen FK UNAIR ini.
Dalam pedoman umum gizi seimbang ada patokan piring makan. Gambarannya, piring dibagi dua. Dua pertiga dari piring bagian kanan adalah makanan pokok, sepertiganya lauk pauk. Setengah bagian kiri dua pertiganya sayur mayur dan sepertiganya buah-buahan.
Atau lebih mudahnya, makanan pokok sepertiga, sayur mayur sepertiga, lauk pauk dan buah buahan sepertiga. Tidak lupa wajib cuci tangan sebelum makan dan batasi gula, garam dan minyak. Perbanyak minum air putih, bukan minuman manis.
"Jika ini dipatuhi, maka ini tidak akan terjadi kenaikan berat badan," imbuhnya.
Lantas bagaimana jika saat Idul Fitri tetap ingin konsumsi makanan enak, kue dan minuman manis? Dokter Widati tak melarang, asal tetap dalam batasan normal dan imbangi dengan aktivitas fisik setelahnya. Sehingga energi keluar tetap sepadan dengan energi masuk.
Advertisement