Agung Budi Maryoto, Jenderal Tegas dari Jalan Trunojoyo
Ada banyak cerita menarik di balik pengungkapan penetapan tersangka Irjen Fredy Sambo atas kemarian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Satu yang jadi sorotan adalah, ancaman mengundurkan diri Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Mabes Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Agung Budi Maryoto.
Ya sosok jenderal bintang tiga ini jadi tenar setelah menemui Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang mau mengundurikan diri jika Irjen Pol Ferdy Sambo tidak jadi tersangka kasus kematian Brigadir J.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM atau Menkopolhukam Mahmud MD, yang pertama memunculkan nama jenderal bintang tiga itu.”Saya tahu ada seorang bintang tiga yang datang, kalau Bapak ndak mau laporan ini segera tersangkakan FS, besok pagi saya mundur,” tegas Menteri kelahiran Madura itu, dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) pada Minggu 14 Agustus 2022.
Lalu siapa siapa sosok Komjen Pol Agung Budi Maryoto. Di jajaran kepolisian, pria kelahiran Cilacap 19 Februari 1965 dikenal sebagai polisi tegas. Setelah menamatkan SMA di daerahnya, Budi muda masuk di Akademi Kepolisian pada tahun 1987. Setelah lulus, ditempatkan sebagai perwira di Kepolisian Daerah Riau dengan pangkatan inspektur dua hingga ajun komisaris polisi tahun 1993 dengan spesialisasi lalu lintas. Selanjutnya mengikuti sekolah di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1994.
Sempat berdinas di Lampung Selatan hingga naik pangkat komisaris dan berdinas di Polda Lampung tahun 1998. Setelah mengikuti Sespim tahun 2002, naik pangkat menjadi Ajun Komisaris Besar Polisi, sempat berdinas di Lantas Polda Metro. Selanjutnya menjabat sebagai Kapolres Bengkalis Polda Riau tahun 2005 dan Kapolres Dumai Polda Riau pada tahun 2006 dan sempat jadi Kepal Sekolah Polisi Negara di Pekanbaru Polda Riau pada tahun 2007.
Naik pangkat menjadi Komisaris Besar, Agung Budi Maryoto menjabat sebagai Kapolrestabes Yogyakarta Polda Riau tahun 2007 dan menjabat sebagai Dirlantas Polda Kalsel tahun 2008 dan Dirlantas Polda Jabar tahun 2009. Mengikuti Sekolah Staf dan AdministrasiTingkat Tinggi (Sespati) tahun 2010 dan dilanjutkan dengan Lemhanas-PPSA (Program Pendidikan Singkat Angkatan) untuk jenjang karier ke perwira tinggi.
Naik pangkat jadi brigadir jenderal dan inspektur jenderal, menjabat sebagai Kapolda Kalsel dan Kakorlantas Mabes Polri, dan Kapolda Sumsel, serta Kapolda Jabar. Pangkatnya teris naik menjadi Komjen dan menjabat sebagai Kabaintelkam Polri pada tahun 2019 hingga jabatan puncaknya sebagai Irwasum Polri atau orang ketiga di tubuh Kepolisian RI. Dengan jabatan yang mentereng, berikut riwayat jabatan yang pernah diembannya, sosok Agung Budi Maryoto, tentu sangat diperhitungkan.
Kini, dengan ditunjuknya tiga jenderal bintang tiga yaitu Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Komjen Pol Agung Budi Maryoto dan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto, masuk di Timsus kasus kematian Brigadir J dengan tersangka Irjen Fredy Sambo, diharapkan bisa kian benderang.
Hasilnya terbukti. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Rahardjo menetapkan tersangka kasus kematian Brigadir J setelah dilakukan penyelidikan dari kejadian 8 Juli dan terungkap 9 Agustus 2022. Empat tersangka, Irjen Fredy Sambo beserta tiga ajudannya, yaitu Bharada Bharada Rihard Eliezer Pudihang Lumiu (RE), Brigadir Rizal (RR) dan Kuat Ma’ruf (KM) sopir pribadi Putri Candrawathi, istri dari Ferdy Sambo. Para tersangka ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, mulai 6 Agustus 2022.
Pengungkapan kasus yang jadi perhatian public ini, tentu sangat ditunggu. Setidaknya peran para jenderal yang kini berkantor di Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Sebutan Jalan Trunojo, kerap disebut sebagai pejabat utama di Mabes Polri.