Agresi Militer Israel di Lebanon, Tewaskan 1.000 Orang Termasuk Warga Amerika Serikat
Satu warga Amerika Serikat tewas dalam agresi militer Israel atas Lebanon. Gedung Putih mengonfirmasi, korban bernama Kamel Ahmad Jawad tewas pada Rabu 2 Oktober 2024.
"Kami sangat bersedih atas meninggalnya Kamel Ahmad Jawed, dan hati kami untuk keluarga dan kawan almarhum. Kematiannya adalah tragedi, seperti juga banyak warga sipil Lebanon lain yang meninggal," kata Dewan Keamanan Nasional dalam pernyataan resminya, dikutip dari Anadolu, Kamis 3 Oktober 2024.
Gedung Putih tidak membeberkan sebab tewasnya mendiang. Namun anak almarhum, Nadine Jawed menegaskan jika ayahnya tewas akibat serangan Israel. Saat tewas, ayahnya sedang "mencoba menyelamatkan nyawa warga sipil lain, di kampungnya di Nabatieh, Lebanon." Nabatieh adalah kota kecil di Lebanon timur.
"Kami sangat bangga dengan pengorbanan ayah. Di hari terakhirnya, ia memilih berada di dekat rumah sakit di Nabatieh untuk membantu lansia, disabilitas, juga yang terluka dan mereka yang tak mampu pergi," katanya dalam status Instagramnya.
Ia menjelaskan jika ayahnya menyediakan makanan, matras, juga membantu melunasi utang mereka secara diam-diam. "Ketika saya bertanya, apakaha Ayah takut? dia bilang kita seharusnya tidak takut karena melakukan apa yang paling kita sukai: membantu yang lain tinggal di tanah yang mereka cintai," katanya.
Ia menambahkan jika status kewarganegaraan ayahnya yang memegang paspor Amerika Serikat seharusnya tidak membuat kisahnya lebih penting dibanding nyawa sedikitnya 50 ribu jiwa lain yang tewas akibat agresi Israel di Timur Tengah.
Diketahui, Kamel Ahmad Jawad adalah warga Dearborn, Michigan. Pemakamannya dijadwalkan pada Minggu, 6 Oktober 2024, di America Islamic Center di pinggiran Detroit.
Israel sendiri telah melakukan agresi militer di Lebanon, sejak invasi militer pada 23 September 2024. Sedikitnya 1000 orang tewas dan lebih dari 2.950 terluka akibat serangan Israel di Lebanon.
Israel menyebut serangannya ditujukan untuk Hizbullah, namun lebih dari seperempat korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Sebanyak delapan anggota militer Israel tewas dalam pertempuran melawan Hizbullah, di dekat perbatasan Israel, pada Rabu, 2 Oktober 2024.