Indonesia Bisa Jadi Negara Kuliner Terbesar Dunia
Jakarta: Ketua Gastronomi Indonesia (AGI) Vita Datau Mesakh menilai, Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara gastronomi terbesar di dunia. Menurutnya, flora dan fauna tanah air sangat beragam, serta budaya dan warisan kulinernya.
Vita mengatakan gastronomi merupakan segala ilmu berkaitan dengan seni kuliner atau makanan yang sangat terkait erat dengan area atau tempat, identitas, dan budaya.
"Kini dapat melihat gastronomi melalui sudut pandang foodscape (food &landscape). Dengan sudut pandang ini, kita mendapatkan gambaran sosial, budaya, politik, ekonomi atau sejarah yang terlihat melalui makanan," katanya di Jakarta, Rabu (29/3).
Saat ini memang ada peningkatan minat masyarakat untuk mengunjungi bermacam-macam tempat di berbagai belahan dunia. Serta keinginan untuk mempromosikan sebuah area dan identitas makanannya untuk kebutuhan komersial dan pariwisata.
Selain itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Indonesia berpotensi meniru cara Amerika Serikat dalam mengkreasi, menginkusi, mengkomersialisasi sesuatu dalam melahirkan start up digital. Ia meyakini bangsa ini bisa menang secara global di industri kreatif dengan melihat fakta bahwa Indonesia selama ini selalu menempati posisi 21 besar dalam berbagai event kebudayaan dunia.
Namun hingga saat ini, Indonesia tidak mempunyai sesuatu yang diunggulkan karena tidak memiliki keberanian dalam menentukan hal kulinernya.
"Indonesia tidak punya makanan nasional, kalau Vietman ada pho, Thailand punya tom yam, Korsel punya kimchi. Setiap negara punya sesuatu yang diunggulkan kita terlampau banyak sehingga tidak berani ambil keputusan namun saya putuskan saja mohon diterima yakni Soto. Soto banyak ini ragamnya, kita harapkan soto akan identik dengan Indonesia," terang Arief Yahya.
Menpar menjelaskan, gastronomi mempunyai peran penting dalam industri pariwisata karena sebagian besar pengeluaran wisatawan untuk kuliner atau makanan dan minuman, selain komponen tiket pesawat, menginap di hotel, dan belanja souvernir.
"Misalnya, event festival kuliner menjadi andalan Batam untuk menarik wisatawan cross-border dari Singapura dan Malaysia,” kata Menpar. (ris)
Advertisement