Agenda NU untuk Peradaban Dunia, Gus Yahya Sambut Dubes Prancis
Setelah menerima Duta Besar Palestina dan Duta Besar Uni Eropa, ganti Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) hari ini menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Perancis untuk Indonesia Olivier Chambard, di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, pada Selasa (25 Januari 2022) pagi.
Kedua tokoh itu berbincang serius mengenai kemelut global di antaranya soal radikalisme, terorisme, dan dunia Islam internasional. Chambard dengan saksama mendengarkan uraian Gus Yahya soal agenda-agenda besar NU ke depan, terutama untuk peradaban dunia.
Gus Yahya juga menjelaskan kepada Chambard mengenai dinamika Islam di dunia, termasuk di Indonesia. Salah satunya mengenai pilihan politik Islam yang menginginkan berdirinya sebuah negara berdasarkan agama.
Agenda NU ke Depan
Agenda ke depan NU, kata Gus Yahya, yakni akan mengaktifkan seluruh cabang di kabupaten/kota se-Indonesia untuk melakukan transformasi besar-besaran di tengah kehidupan masyarakat.
“Saya menerima yang mulia Dubes Perancis pagi ini. Beliau bertanya tentang agenda-agenda besar Nahdlatul Ulama. Saya jelaskan, termasuk terkait dengan menggerakkan transformasi yang luas di dalam masyarakat dengan mengaktifkan cabang-cabang yang NU punya sebanyak 520 cabang,” ujar Gus Yahya, usai berbincang dengan Chambard.
Selain itu, Gus Yahya memastikan bahwa NU akan terus melakukan upaya untuk melakukan aktivisme internasional secara lebih luas dan menyumbangkan banyak gagasan guna memberikan solusi bagi dinamika yang tengah dihadapi warga dunia saat ini.
“Juga upaya kita untuk melakukan aktivisme internasional secara lebih luas untuk menyumbangkan gagasan-gagasan yang mengarah kepada solusi bagi kemelut global yang sedang berlangsung saat ini,” kata Gus Yahya.
Sementara itu, Chambard menjelaskan bahwa kunjungannya tersebut bermaksud untuk memberikan ucapan selamat atas jabatan yang kini diemban Gus Yahya. Ia juga mengakui bahwa Indonesia memiliki peran penting mengenai visi Islam yang toleran.
“Dan NU (sebagai) organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki peran dominan untuk dimainkan. Saya sangat senang bisa berdiskusi dan berkunjung,” kata Chambard.
Kepada Gus Yahya, Chambard menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan-segan memberikan bantuan kepada NU jika diperlukan, kapan pun. Ia mengajak PBNU untuk menjalin kerja sama internasional sebagai bagian dari upaya-upaya yang akan dilakukan NU di bawah kepemimpinan Gus Yahya. Demikian Imam Kusnin Ahmad melaporkan.