Agenda Internasional, PBNU-Dubes Saudi Bahas Politik Dunia Islam
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdullah Yahya Alhamrani mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Rabu (31 Mei 2023). Kedatangannya disambut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf beserta sejumlah jajaran.
Pertemuan itu juga diikuti oleh dua menteri kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa kehadiran Duta Besar Arab Saudi ke PBNU guna mempererat hubungan dengan Indonesia agar lebih baik.
"Ini salah satu yang kami lakukan, mempertemukan beberapa menteri dengan Dubes Saudi. Setelah ini kita lanjutkan dengan kalangan pengusaha baik NU maupun lain untuk bertemu Dubes Saudi," ujarnya.
Perkuat Jalinan Pemerintahan
Ke depan, pertemuan itu akan ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan acara nasional yang semakin memperkuat jalinan pemerintah dan pemerintah, masyarakat, ataupun bisnis.
"Insyaallah kita adakan juga nanti event nasional baik G to G ataupun B to B, antarmasyarakat, pemerintah, dunia bisnis bisa bersatu lebih baik insyaallah," katanya.
Gus Yahya menegaskan bahwa akan ada efek ganda terhadap NU sendiri. Sebab, dari situ, akan ada gagasan yang berkembang tentang hubungan ekonomi konkret dengan NU.
"Kita bersepakat kerja sama agenda internasional menjurus pada politik, masalah dunia Islam secara luas," ujarnya.
Sementara itu, Habib Ali Hasan Bahar yang hadir menjadi penerjemah pada kesempatan itu menyampaikan bahwa Dubes Arab Saudi terkejut melihat kantor PBNU karena seperti istana, sangat bagus.
Dubes Arab Saudi mengakui betapa istimewanya NU. Sebab, tidak mungkin kalau tidak istimewa, mengingat Gus Yahya pernah bertemu Pangeran Mohammad Bin Salman (MBS).
"Itu menandakan bahwa NU tidak sederhana. Ini sangat istimewa kedudukannya," katanya.
Dubes Arab Saudi menunggu jadwal Gus Yahya guna dipertemukan dengan menteri-menteri terkait, dengan tokoh penting lain, seperti Imam Masjidil Haram. Kehadiran Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga membuat pembahasan berkaitan kepastian investasi Arab Saudi agar dapat bermanfaat untuk masyarakat luas Indonesia.
"Ingin sekali tangan kami dengan tangan Indonesia, hati kami dengan hati Indonesia terus bekerja sama dan membuat manfaatnya untuk masyarakat Indonesia dan Arab Saudi," kata Habib Ali mengutip pernyataan Dubes.
Pihak Kedubes mengetahui posisi NU sangat strategis di Indonesia. Mereka memiliki inisiatif mengajak Gus Yahya untuk melakukan kunjungan ke Arab Saudi guna mempererat hubungan antara NU dan Arab Saudi.
"Ada banyak tema (yang dibahas), keagamaan, ekonomi, investasi, dan sosial kemasyarakatan," katanya.
Advertisement