Agathis Forest Banyuwangi: Wisata Gowes, Camping, Belajar Alam
Sejumlah destinasi wisata baru terus bermunculan seiring kemajuan dunia pariwisata di Banyuwangi, Jawa Timur. Salah satu destinasi wisata baru muncul adalah Agathis Forest. Lokasinya di Dusun Rembang, Desa Banjar, Kecamatan Licin. Destinasi ini menyuguhkan pemandangan alam hutan pinus yang eksotis. Pengunjung juga bisa melihat atraksi sadap pinus oleh masyarakat setempat.
Agathis forest ini sebenarnya lebih dulu dikenal dengan track balap sepeda MTB yang dikenal dengan Agathis Forest Track. Kawasan yang berada di area Perhutani Banyuwangi Barat ini bahkan sudah pernah digunakan untuk ajang balap sepeda MTB tingkat nasional.
“Setelah acara balap sepeda nasional kemarin, ternyata sangat disukai dan cocok,” jelas Asper Perhutani BKPH/RPH Licin, M. Jiman, Senin, 21 November 2022.
Oleh karena itu, dia bersama masyarakat mitra Perhutani berencana menjadikan Agathis Forest ini menjadi destinasi wisata minat khusus yakni wisata balap sepeda MTB. Dia berharap keberadaan Agathis Forest ini bisa mengangkat nama Banyuwangi.
“Nantinya akan ada event lokal dan regional, kalau nasional sudah. Harapanya bisa menambah destinasi wisata untuk Banyuwangi. Dan masyarakat Banywuangi punya kebanggaan selain destinasi wisata yang lain,” tegasnya.
Selain wisata bersepeda, menurut Jiman, wisatawan bisa menikmati keindahan alam yang masih asri dan alami di hutan pinus yang berada sekitar 16 km arah barat kota Banyuwangi ini. Wisatawan bisa menghilangkan penat dengan menikmati dinginnya udara yang penuh pasokan oksigen dari vegetasi pinus.
Agathis Forest ini merupakan hutan pinus yang sudah berusia puluhan tahun. Pohon pinus yang tinggi menjulang berjajar, memberikan kesan eksotis namun sejuk. Selain bisa menikmati keindahan hutan pinus pengunjung juga bisa menikmati atraksi sadap getah pinus.
“Jadi ini bisa kolaborasi, masyarakat bisa menyadap pinus. Wisatawan bersepeda bisa sambil menonton atraksi sadap pinus,” ujarnya.
Bagi yang ingin bermalam, di tempat ini juga tersedia area camping ground. Sehingga pengunjung bisa menghabiskan waktu berlama-lama di hutan pinus seluas sekitar 300 hektar ini. Tidak hanya sekedar camping, selama berada di kawasan ini wisatawan juga bisa belajar lingkungan.
“Bisa camping dan belajar lingkungan di sini. Teman-teman dari beberapa sekolah dan pondok pesantren sudah sering melakukan camping dan belajar lingkungan di tempat ini,” katanya.