Agar Tidak Dehidrasi di Makkah, Ini Tips Sehat Jemaah Haji
Cuaca ekstrem terjadi di Timur Tengah berpengaruh terhadap jemaah haji yang melaksanakan serangkaian ibadah di Makkah dan Madinah tahun ini.
Bagi jemaah haji, tim dokter Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, dr. Eva Delsi, Sp. Em berbagi tips kepada Jamaah Haji. Dengan maksud agar tetap dapat menjalankan Ibadah Haji dengan baik, khususnya menghindari dehidrasi.
Menurut dr. Eva, tidak ada penanda gerah membuat jamaah Indonesia acapkali tidak sadar tubuhnya sedang mengalami dehidrasi.
”Cuaca di sini memang panas banget dan tidak mengeluarkan keringat, beda dengan di Indonesia, kita bisa merasa gerah. Di sini kita merasa baik-baik saja karena tidak ada penanda, kalau di Indonesia kan ada penanda, contohnya berkeringat,” jelas dr. Eva seperti dikutip dari laman Kemenkes RI, Sabtu 18 Juni 2022.
Dia melanjutkan, kondisi dehidrasi pada tubuh, tidak hanya berpengaruh pada kondisi kulit atau bibir yang kering dan pecah-pecah, melainkan dapat mengarah pada kondisi yang lebih gawat, terutama di tengah cuaca yang panas dengan kelembapan rendah.
”Kalau kita dehidrasi yang terganggu semua sel tubuh, akibatnya mulai dari yang teringan seperti rasa mual, kulit terasa kering, sampai dengan bergejala berat seperti delirium (berperilaku seperti orang bingung) sampai dengan terjadinya heat stroke yang ditandai gangguan kesadaran atau pingsan. Itu yang kita mau hindari,” lanjut dr. Eva.
Untuk itu dr Eva mengingatkan para jamaah untuk rutin minum air, meskipun tidak merasa haus, makan tepat pada waktunya, dan gunakan alat pelindung diri seperti masker, alas kaki, payung, semprotan muka, dan sebagainya.
Meskipun sering minum,lanjut dr. Eva dengan cuaca dan kelembapan di tanah suci, tidak akan membuat jamaah sering buang air kecil. Sehingga diminta untuk rutin minum air dan jangan tunggu haus.
“‘Meskipun di malam hari jangan lupa minum. Sebelum tawaf minum, setelah selesai tawaf, sebelum sa’i, setelah sa’i, jangan lupa minum,” sarannya.