Agar Langit Biru Surabaya Terjaga
Surabaya : Gowes ke Kantor atau bike to work yang digelar barengan oleh seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya setiap Jumat akhir bulan, diharapkan mampu mengurangi polusi udara yang memang terjadi cukup parah di Surabaya.
Kepala Seksi Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Anies Wijayanti, Jumat 29 September 2017 mengatakan, pencemaran udara di Surabaya diperparah dengan letak Surabaya yang berada di tengah dua kawasan industri Gresik dan Sidoarjo.
"Kita ada di tengah belum lagi ditambah polusi udara dari kendaraan. Sebagai kota perdagangan dan jasa kami sudah sebisa mungkin berupaya untuk menjaga kualitas udara," ujarnya.
Selama ini, kata Anies, kualitas udara di Surabaya sudah bisa terjaga dan bisa dilihat dari layar indikator kualitas udara yang berada di beberapa lokasi di Surabaya.
"Selama ini rata-rata cukup baik. Tingkat polusi udara berdasarkan layar indikator kualitas udara yang ada di MERR dan Gubeng Pojok, rata-rata sedang," katanya.
Layar indikator kualitas udara itu, menurut dia, terkoneksi langsung dengan stasiun monitoring udara yang bertugas untuk mengukur kualitas udara di Surabaya secara komprehensif.
Analisa kualitas udara dari stasiun monitoring itu langsung ditampilkan di layar indikator sehingga hasilnya akurat.
Meski tergolong baik, Pemkot Surabaya terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga agar kualitas udara di Surabaya tetap terjaga.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat mengatakan, banyaknya pohon di Surabaya sudah cukup menolong kualitas udara di Surabaya tetap terjaga dalam indikator cukup baik.
"Kualitas udara bisa dilihat dari langit. Jika langit tampak biru berarti kualitas udara terjaga," ujarnya. (wah)