Afghanistan Makin Panas, 65 Tentara Tewas di Tangan Taliban
Ketegangan semakin menjadi-jadi di Afghanistan, dalam sepekan terakhir. Taliban dilaporkan telah menewaskan 65 tentara Afghanistan.
Operasi bersama menghadapi Taliban di Afghanistan Utara, Jumat 22 Maret 2019 menewaskan dua tentara Amerika dan seorang Afghanistan mitra mereka, kata para pejabat.
Kelompok pemberontak itu menyatakan serangan itu terjadi di daerah kekuasaan Taliban di sekitar ibukota provinsi Kunduz yang bergejolak.
Para pejabat dari Operation Resolute Support yang dipimpin NATO mengukuhkan dua korban tentara Amerika. Ini membuat personel militer Amerika yang tewas di Afghanistan tahun ini menjadi empat orang.
"Ia mengklaim dalam suatu pernyataan singkat bahwa tiga tentara Amerika dan sembilan anggota pasukan komando Afghanistan tewas, meskipun klaim Taliban kerap dibesar-besarkan. Mujahid tidak membahas korban di pihak Taliban dan menyatakan lebih banyak lagi rincian akan dirilis segera."
Taliban “dengan sengit” menghadapi serangan gabungan itu dan bentrokan berikutnya masih berlanjut di daerah itu. Demikian kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, seperti dilansir Voice of America, Senin 25 Maret.
Ia mengklaim dalam suatu pernyataan singkat bahwa tiga tentara Amerika dan sembilan anggota pasukan komando Afghanistan tewas, meskipun klaim Taliban kerap dibesar-besarkan. Mujahid tidak membahas korban di pihak Taliban dan menyatakan lebih banyak lagi rincian akan dirilis segera.
Para pejabat setempat, seperti dikutip, The New York Times, menyatakan operasi itu menewaskan banyak pemberontak dan seorang anggota pasukan khusus Afghanistan juga termasuk yang tewas.
Sekitar 14 ribu tentara Amerika yang ditempatkan di Afghanistan bertugas mendukung dan melatih pasukan Afghanistan yang memerangi Taliban.
Secara terpisah, militer Amerika juga melancarkan operasi terhadap kelompok-kelompok teroris, termasuk al-Qaida dan ISIS. Tahun lalu, 12 tentara Amerika tewas dalam aksi militer di Afghanistan. (voa/an)