Afghanistan Kacau Setelah AS Hengkang, Joe Biden Sampaikan Sikap
Afghanistan mengalami kekacauan setelah pasukan Amerika Serikat hengkang. Ribuan warga berebut menumpang pesawat, keluar dari Afghanistan yang kini kembali dikuasai Taliban. Presiden Amerika Serikat Joe Biden bergeming, tak akan mengubah sikapnya menarik pasukan.
Kata Joe Biden soal Afghanistan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden tak hendak mengubah keputusannya, menarik militer AS keluar dari Afghanistan meski banyak kritik diarahkan pada rezim pemerintahannya.
"Butuh berapa nyawa lagi (prajurit AS) yang harus mati. Meski ada kekacauan, tak akan pernah ada waktu yang tepat menarik pasukan," kata Joe Biden dikutip dari BBC, Selasa 17 Agustus 2021.
Pernyataan itu disampaikan Biden dalam pidato pertamanya di Gedung Putih, setelah pasukan Amerika Serikat resmi ditarik dari Afghanistan. "Keputusan mengakhiri keterlibatan militer saat ini, adalah momen yang tepat. Pasukan AS tak boleh berperang dan mati dalam sebuah perang di mana orang Afghanistan sendiri tak mau berjuang," lanjutnya.
Dalam pidatornya, ia juga menyebut jika misi Amerika Serikat di Afghanistan bukanlah bertujuan untuk membangun negara. Bahwa keinginan untuk menarik pasukan menurutnya sudah muncul sejak dirinya menjadi wakil dari Presiden Barrack Obama, di tahun 2009.
Biden juga menyebut jika ia mewarisi perjanjian antara Donald Trump dan Taliban yang dibuat pada Mei lalu, bahwa pasuka AS harus hengkang dari Afghanistan.
Sasaran Kritik
Joe Biden resmi menarik pasukan AS sejak mengumumkan rencana itu, pada April 2021 lalu. Diketahui, pasukan Amerika Serikat telah menginvasi Afghanistan sebagai bagian dari perang terhadap teroris, atas serangan bom WTC pada 11 September 2001 lalu. Kini 20 tahun sudah pasukan militer AS ada di Afghanistan.
Kritik datang dari Senator Republican Mitch MacConnel, yang mencuit, "Apa yang kita lihat sekarang adalah bencana yang tidak termitigasi. Pemerintahan Biden yang mundur akan menyebabkan noda pada reputasi AS," cuitnya.
Selain itu, Biden juga dikritik lantaran menarik pasukan namun menurunkan kembali ribuan prajurit dalam kisruh yang terjadi di Bandara Internasional di Kabul.
Hengkangnya Amerika Serikat dari Afghanistan dengan kondisi yang buruk dan kisruh, mengingatkan sebagian warga AS tentang mundurnya AS dari perang Vietnam di tahun 1975, dengan menanggung malu.
Tujuh Meninggal
Diketahui, ribuan warga Afghanistan berebut keluar negaranya, setelah pimpinan Afghanistan Ashraf Gani lebih dahulu kabur meninggalkan negaranya.
Ribuan warga memblokade bandara internasional di Kabul dan menyebabkan tak ada satu pun pesawat evakuasi bisa terbang dari Kabul, pada Senin 16 Agustus 2021 lalu.
Disebutkan, sedikitnya tujuh orang meninggal dalam peristiwa kisruh di bandara di Kabul. Belum jelas bagaiaman tujuh orang itu meninggal. Sebagian menyebut jika mereka meninggal akibat berdesakan, jatuh dari pesawat, atau terkena tembakan. (Bbc)