Adu Domba Dilawan Dengan Karya, Alasan Milenial Lebih Memilih Gus Ipul-Mbak Puti
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bertemu dengan sekitar seribu anak muda dari beragam komunitas di Surabaya, Selasa, 19 Juni 2018.
Berlangsung di Tunjungan Plaza, Surabaya, dalam pertemuan ini, terungkap berbagai alasan generasi milenial ini menjatuhkan pilihan pada Gus Ipul yang berpasangan dengan Cawagub, Puti Guntur Soekarno ini.
Fuad Bernardi, Putra Walikota Surabaya Tri Rismaharini, misalnya. Ia menyebut bahwa memilih pemimpin harus yang telah memiliki pengalaman.
"Saatnya memilih sudah pengalaman. Gus Ipul sudah dua periode menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur. Gus Ipul tidak ambisi apalagi tebar janji, beliau sudah membawa bukti," kata Fuad yang juga koordinator Paguyuban Bendera Arek-Arek Surabaya ini.
Tak hanya itu, program pendidikan gratis untuk jenjang SMA dan SMK negeri yang selama ini terhenti di Kota Surabaya, juga akan kembali dilanjutkan apabila Gus Ipul terpilih.
"Kita harus memilih yang berani menjamin pendidikan gratis di SMA dan SMK. Sebab, apabila ingin diterima di dunia kerja, maka harus diperbaiki sumber dayanya. Di antaranya, melalui pendidikan," kata Fuad.
Hal yang sama diungkapkan Aryo Seno Bagaskoro, Ketua Aliansi Pelajar Surabaya (APS). Menurut dia, generasi milenial harus ikut mengawal kebijakan pro anak muda, khususnya bidang pendidikan.
Di antaranya dengan memberikan suara politik di pilkada. "Pemimpin milenial itu tak dilihat dari usia. Namun, masalah hati, jiwa, dan semangat. Gus ipul jiwanya milenial dilihat dari keberpihakan dan kepeduliannya terhadap anak muda selama sepuluh tahun terakhir," kata Seno.
"Kedepan, juga banyak program Gus Ipul yang juga pantas diacungi jempol. Diantaranya program Dik Dilan atau program Pendidikan Gratis Dilanjutkan untuk SMA dan SMK," kata Seno.
Untuk itulah, pentingnya mengawal Gus Ipul mulai dari pencalonan hingga pemilihan. "Buta terburuk dari segala buta adalah buta politik. Saatnya anak muda Jawa timur unjuk gigi. Pengen dibawa ke mana Jawa timur, satu-satunya pengembara yang bisa membawa Jatim adalah Gus Ipul," kata Seno.
Sementara itu Galih, perwakilan dari Komunitas Mantab Jawa Timur (Manja), Gus Ipul juga memiliki fokus besar terhadap pertumbuhan Start-Up. "Kalau mau pertumbuhan Start-Up dan industri kreatif tumbuh, maka mari sama-sama sukseskan Gus Ipul," ujarnya.
"Jawa Timur memiliki banyak daerah dengan potensi besar. Inilah yang harus kita jaga dan kembangkan. Misalnya, dengan membuat video yang memperkenalkan wisata di Jawa Timur. Ini potensi besar," urainya.
Galih mengingatkan, generasi milenial harus peka dalam melihat kampanye kreatif yang selama ini ditunjukkan Gus Ipul-Mbak Puti. "Bisa dilihat mana karya yang baik, Gus Ipul sangat kreatif kampanyenya. Adu domba dilawan Gus Ipul dengan adu karya," ujarnya.
Gus Ipul-Mbak Puti selama ini mengedepankan kampanye kreatif diantaranya dengan memperbanyak video kreatif. Gus Ipul-Mbak Puti tidak pernah larut untuk ikut-ikutan adu domba apalagi kampanye hitam. Karena setiap adu domba, selalu dilawan Gus Ipul dengan adu karya.
Menjawab alasan para anak muda tersebut, Gus Ipul pun menegaskan komitmennya untuk mengakomodir program anak muda. Di antaranya dengan memperluas jaringan digital di Jawa Timur melalui program masyarakat melek digital atau "Mas Metal".
Program ini di antaranya menargetkan 95 persen wilayah terjangkau jaringan internet. Kemudian, 95 persen Desa dan Kelurahan berbasis smart kampung.
Sehingga, jumlah kota dan kabupaten cerdas dalam pemanfaatan teknologi meningkat hingga 50 persen. Serta, Jatim memiliki layanan kesehatan yang menjangkau hingga 90 persen fasilitas layanan kesehatan dari Posyandu, Polindes, Puskesmas, hingga rumah sakit rujukan tipe-A.
"Kami mendorong anak muda membuat perencanaan untuk membangun ekosistem berbasis anak muda. Di antaranya, bisnis Start-Up yang baru 10 persen sukses harus ditingkatkan sehingga menjadi 50 persen di Jawa Timur," kata Gus Ipul yang juga mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini.
"Jawa Timur memiliki banyak sekali jagoan yang bisa berbicara di level nasional. Kedepan, inilah yang akan kami dorong dan perbanyak di Jawa Timur. Apalagi, potensi industri kreatif di Jawa Timur saat ini menduduki peringkat kedua nasional. Kita hanya kalah dari Jawa Barat," jelasnya.
Sementara itu dalam kesempatan ini, juga duputarkan belasan karya video kreatif anak-anak muda tentang Gus Ipul. Semua karya-karya ini selalu mengedepankan adu karya dibandingkan adu domba. (frd/wah)