Adinia Wirasti Pingsan ketika Datang Bulan, Idap Adenomiosis
Artis Adinia Wirasti alami permasalahan nyeri haid yang tak biasa atau disebut adenomiosis. Dia mengaku sering nyeri haid saat datang bulan. Hal ini membuatnya tak nyaman, bahkan tak sekadar sakit biasa, bintang film 34 tahun ini juga pernah pingsan.
"Dulu kalau saya datang bulan, sakitnya agak ekstrem, suka pingsan dan tidak bisa bangun dari kasur selama 3 hari," kata Adinia Wirasti dalam acara Bocah Fertility Week2021
Akibatnya, kegiatan harian pun terganggu. Tak terkecuali kegiatan syuting film. Adinia Wirasti membeberkan kondisi medisnya tersebut hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan pengobatan.
"Itu juga yang mengganggu proses syuting ketika diharuskan beradegan action, sementara keadaan badan lagi sakit," tambah artis kelahiran 19 Januari 1987 ini.
Dikutip dari Thehealthsite, adenomiosis adalah kondisi reproduksi wanita yang membuat jaringan endometrium tumbuh melapisi dalam dinding rahim. Kondisi ini menyebabkan rahim membesar dan menebal.
Tak heran jika penderitanya akan mengalami nyeri haid tak biasa yang menjadi dampak dari penyakit tersebut. Tentunya nyeri haid seperti ini jika terus dibiarkan bisa menimbulkan masalah infertilitas.
Gejala adenomiosis yang paling umum dialami oleh perempuan adalah rasa nyeri dan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Menurut Communications Lead Pusat Fertilitas Bocah Indonesia Denny Lian mengatakan, endemotriosis salah satu gangguan kesuburan yang sering dialami wanita. Karenanya, para perempuan perlu diedukasi tentang bahaya yang berkaitan dengan masalah infertilitas.
“Sayangnya permasalahan infertilitas seringkali dianggap hal tabu dan sepele, namun justru berdampak jauh bagi pasutri, termasuk judgement sosial yang didapat para pejuang dua garis," jelasnya.
Sebagai informasi, Bocah Fertility Week bertujuan untuk mengedukasi seputar fertilitas bagi para pejuang dua garis biru maupun masyarakat yang tertarik dengan dunia fertilitas atau kesuburan.
Perbedaan adenomisosis dan endometriosis
Perbedaan adenomisosis dan endometriosis. Adenomisosis terjadi ketika jenis sel yang sama melapisi rahim dan tumbuh di dalam dinding otot rahim dan kemudian membuat rahim menjadi lebih tebal.
Sedangkan endometriosis terjadi ketika sel yang sama melapisi rahim dan tumbuh di luar rahim. Pertumbuhannya bisa mendekati ovarium, kandung kemih bahkan saluran tuba yang bisa mengakibatkan seorang perempuan kesulitan hamil, demikian seperti dilansir dari webmd.com.
Gejala Adenomisosis
- Pengencangan pada otot rahim
- Menstruasi yang sangat sakit
- Adanya tekanan pada kandung kemih dan rektrum.
Gejala Endometriosis
- Sakit perut pada saat menstruasi
- Nyeri pada punggung atau kaki selama atau setelah berhubungan seks
- Pendarahan saat menstruasi
- Rasa sakit saat buang air kecil dan buang air besar
- Mual, muntah dan juga merasa lelah
Advertisement