Adi Sutarwijono Dorong Penguatan Kampung dalam Pembangunan
Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, bertemu para tokoh kampung dan warga masyarakat di kawasan Rungkut Jaya, Kelurahan Wonorejo. Adi menyerap berbagai aspirasi masyarakat tentang pembangunan dan kepentingan warga.
Adi, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, merasakan suasana guyub di lingkungan warga Rungkut Jaya. Oleh pengurus kampung, ia ditunjukkan balai pertemuan yang telah disulap menjadi pusat kegiatan warga.
“Balai pertemuan ini menjadi pusat kegiatan pendidikan anak usia dini, karang taruna, taman baca, posyandu, kegiatan warga lanjut usia seperti senam dan kesehatan, aktivitas pelayanan warga dan pertemuan tokoh-tokoh dan pengurus kampung,” kata Illyas, Ketua RW Rungkut Jaya.
Adi ditemani Sekretaris PAC PDIP Rungkut, Siti Indarti, dan kader-kader PDIP Kelurahan Wonorejo. Ada juga Ketua PAC Rungkut, Andhy Puryanto, dengan sejumlah kader banteng Kecamatan Rungkut.
Balai RW di Rungkut Jaya memiliki area yang cukup luas. Ada lapangan untuk olahraga, dan kegiatan out door, seperti senam lansia. Beberapa waktu lalu, ada edukasi dan pelatihan penanganan api dalam latihan pemadam kebakaran dari petugas Damkar.
Dengan jadwal kegiatan yang padat, warga mengusulkan agar diupayakan penambahan ruangan di balai pertemuan itu.
“Supaya bisa menampung aktivitas warga yang jadwalnya banyak, bagaimana jika dilakukan penambahan ruangan di balai ini? Mohon diperjuangkan,” kata Happy Kurniasari.
Adi menyanggupi akan mengupayakan itu. “Saya upayakan,” kata politisi PDIP tersebut.
Adi memaparkan, balai-balai RW di Surabaya juga difungsikan untuk mempermudah pelayanan publik oleh aparatur Pemerintah Kota Surabaya. “Agar pelayanan semakin mendekatkan dengan warga masyarakat, semakin terjangkau dan mudah,” katanya.
Dikatakan, DPRD Kota Surabaya mendukung langkah Wali Kota Eri Cahyadi dan Pemkot Surabaya untuk memberikan anggaran operasional bagi balai-balai RW yang menjadi pusat kegiatan warga masyarakat, termasuk pelayanan publik.
“Bantuan operasional dari Pemkot untuk pembayaran listrik dan air, dan lain-lain, sehingga mengurangi beban pembiayaan yang selama ini ditanggung kampung. Pemberian bantuan biaya operasional Balai RW mulai Desember 2023 dan sepanjang tahun anggaran 2024,” kata Adi.
Adi Sutarwijono juga menjelaskan lewat dana kelurahan, pembangunan kota Surabaya terus diperkuat di kampung-kampung. Misal, di sekitar Balai RW Rungkut Jaya, terlihat didatangkan material yang menumpuk untuk memperbaiki saluran air.
“Lewat dana kelurahan, kita terus benahi pembangunan di kampung-kampung sehingga menjadi lingkungan yang nyaman bagi warga kampung,” ujar Adi.
Dalam pertemuan itu, Adi juga bertemu dengan sejumlah karang taruna kampung. Mereka mengenakan seragam kaos. Heydar, sebagai ketua karang taruna, menanyakan bagaimana upaya-upaya yang ditempuh untuk peningkatan wisata di kawasan mangrove.
Adi menjelaskan, saat ini telah membangun kelompok sadar wisata (pokdarwis) di beberapa titik wisata. Salah satu tugasnya memberikan edukasi wisata.
“Pemkot Surabaya berusaha mengembangkan pariwisata di kawasan mangrove, yang menarik minat wisata masyarakat. Termasuk membangun infrastruktur dan penelitian untuk pengembangan mangrove,” ujar Adi.
Beberapa waktu lalu, Ketua Yayasan Kebun Raya, Megawati Soekarnoputri, menetapkan kebun raya mangrove yang menjadi kawasan konservasi, pariwisata, edukasi dan penelitian.