Ademos Tingkatkan Kualitas Kader, dukung Pengembangan Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam berinteraksi dengan siapapun. Dalam berkomunikasi, tidak hanya dibutuhkan kemampuan berbicara saja, tetapi juga dibutuhkan kemampuan melakukan pendekatan dengan lawan bicara. Agar maksud yang diinginkan dengan mudah diterima oleh lawan bicara.
Komunikasi juga merupakan modal utama dalam berbicara di hadapan publik. Baik dalam situasi pertemuan resmi, rapat-rapat penting maupun pada saat menyampakan presentasi di hadapan audiens.
Namun yang sering terjadi dalam hal tersebut adalah sering tidak percaya diri, takut apa yang disampaikan mendapatkan penolakan, tidak diterima dengan baik, bahkan sering terjadi gugup dan tiba-tiba pikiran kosong saat sedang berbicara.
Alhasil apa yang disampaikan jadi melebar kemana-mana bahkan sering mengulang-ulang kalimat yang telah disampaikan.
Tidak dipungkiri bahwa hal tersebut juga dirasakan oleh sebagian besar dari kader Ademos, lembaga non profit yang fokus pada pengembangan inovasi sosial masyarakat dan desa.
Di satu sisi, keberadaan Kampung Tumo sebagai ruang pendidikan bahasa asing, keterampilan profesi pramugari dan pelatihan public speaking yang terletak di tengah persawahan yang dekat dengan kawasan hutan pangkuan KPH Cepu merupakan upaya yang perlu mendapatkan ruang apresiasi atas dedikasi dan usahanya dalam memajukan Bojonegoro, terutama agar dapat mengejar ketertinggalannya dari daerah lain.
Atas kedua hal tersebut, Ademos menjalin kerja sama dengan Kampun Tumo untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kader Ademos yang membuat Kampung Tumo semakin hidup dan mampu menjalin jaringan dengan banyak pihak.
Ketua Ademos, Mohammad Kundori menyampaikan ada kegelisahan yang sama antara Ademos dan Kampung Tumo terkait Kabupaten Bojonegoro yang harus mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
“Salah satu kunci dalam mempercepat kemajuan Bojonegoro bisa juga dengan memperbanyak komunitas yang punya visi dalam memajukan lingkungan sekitarnya,” jelasnya.
Pengelola Kampung Tumo Priyo Martono, menjelaskan kampungnya sering mengadakan pelatihan yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah dan dari berbagai profesi.
“Seperti pelatihan public speaking ini. Ada total 30 peserta yang datang dari berbagai daerah dengan profesi yang beragam,” ungkapnya.
“Kami sangat senang sekali dan berterimakasih kepada Ademos yang telah menjadi mitra kerja dan jaringan kami dalam memajukan Bojonegoro, khususnya di kawasan pinggiran seperti kami,” pungkasnya.