Adegan Ranjang Wulan Guritno Tak Disensor
Film Jakarta vs Everybody menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta film Tanah Air. Film karya sutradara Ertanto Robby Soediskam ini menampilkan stereotip Jakarta yang keras. Film ini dibintangi Wulan Guritno, Jefri Nichol, dan Ganindra Bimo.
Wulan Gurtino dituntut untuk memerankan adegan intim dengan dua lawan mainnya. Adegan panas ini tanpa sensor. Wulan Guritno mengungkapkan bahwa film Jakarta Vs Everybody tak hanya bercerita tentang adegan panas dirinya.
Wulan menungkapkan bahwa sisi cerita film yang menyajikan tentang kerasnya dan sisi gelap di balik kehidupan Jakarta, itu yang lebih penting.
“Jangan hanya dinikmati skandalnya saja,” ucap ibu tiga anak ini.
Menurut Wulan Guritno, banyak fakta gelap kehidupan ibu kota yang diangkat dalam film barunya. “Jendela buat temen-temen melihat sisi lain dari kota Jakarta. Ini dark dealing (sisi gelap) paling bawah,” jelas perempuan berusia 40 tahun tersebut.
Wulan Guritno berharap agar masyarakat mendukung film Jakarta Vs Everybody dengan cara menonton di bioskop resmi (legal). “Jadi, pembelajaran, aware, ini (kondisi) tuh ada, terjadi di lingkungan kita,” imbuhnya.
Film Jakarta Vs Everybody rencananya rilis pada Juni 2021. Karena pandemi Covid-19, akhirnya film berdurasi 1 jam 41 menit ini baru tayang bulan Maret ini.
Sinopsis Film Jakarta Vs Everybody
Dom yang ingin mewujudkan cita-citanya untuk menjadi seorang aktor dengan merantau ke Jakarta. Namun, ternyata perjalanan Dom mencapai mimpinya tidaklah mudah. Kehidupan Ibukota sangat berbeda dengan apa yang ada di benaknya selama ini.
Hingga suatu hari, Dom bertemu dengan Pinkan, Pinkan adalah seorang bandar narkoba yang dibantu oleh satu temannya bernama Radit. Pinkan menawarkan pekerjaan kepada Dom untuk menjadi kurir narkoba. Tawaran Pinkan diterima oleh Dom, untuk beberapa waktu.
Dom menjalani pekerjaanya sebagai kurir narkoba. Dengan bakat akting yang ia miliki, Dom berhasil menjadi kurir sabu dengan rapi sehingga tidak ada yang mencurigainya.
Kemudian Dom bertemu dengan Khanza, sedikit demi sedikit Khanza dapat membawa Dom kembali ke cita-cita awalnya yang ingin menjadi seorang aktor. Pertemuannya dengan Khanza membuat Dom tersadar bahwa Jakarta bisa menjadi teman bagi siapa saja yang mampu bertahan.
Alur cerita film Jakarta vs Everybody dilabeli 21+ dan tidak seharusnya ditonton oleh anak dibawah umur karena terdapat beberapa adegan-adegan yang vulgar.