Ade Armando Merasa Beruntung karena Gemuk
Masih ingat dengan kasus pengeroyokan massa yang dialami oleh pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia Ade Armando? Kali ini dia dinyatakan oleh dokter sudah sehat.
Dari kejadian kekerasan kemarin, Ade Armando menyatakan ada suatu kondisi yang membuat dirinya selamat dari hajaran massa? Apa itu? Ternyata satu kondisi yang membuat dirinya selamat salah satu adalah kondisi badannya yang gemuk.
Hal itu dinyatakan oleh Ade Armando seperti dikutip dari kanal YouTube Cokro TV. Menurut Ade, ini menjadi lucu karena dokter yang merawatnya menyatakan dia bisa selamat karena memiliki tubuh yang gemuk. Kondisi yang gemuk ini yang menyelamatkan Ade dari keretakan tulang meski dia sempat menerima pukulan dan tendangan dari massa berkali-kali.
Namun, ada bagian tubuh Ade yang tetap rentan karena tak ada lemaknya yaitu kepala. Bagian kepala menjadi organ tubuh yang paling rentan. Saat kejadian pengeroyokan itu, bagian kepala Ade Armando tak luput dari hajaran massa. Makanya tak heran jika bagian kepala Ade Armando mengalami luka yang paling parah dibanding organ tubuh yang lainnya.
Meski demikian, dokter yang merawatnya menyebut Ade beruntung. Menurut dokter tersebut, tindakan kekerasan yang menimpa Ade bisa saja menimbulkan kerusakan yang lebih parah daripada yang dialaminya.
"Sebetulnya sejak awal pun saya sudah dinyatakan beruntung oleh si dokter. Dokter bilang bahwa otak anda ini kuat, sudah ditendang-tendang begitu," tuturnya.
Akibat pengeroyokan itu, Ade menjalani perawatan di rumah sakit selama satu bulan. Menurutnya, dua minggu pertama menjadi saat-saat yang paling berat.
Sebab, pada kurun waktu tersebut tidurnya kerap terganggu rasa sakit hingga muntah. "Satu, dua minggu pertama itu tidur selalu terganggu, pusing, kepala sakit, muntah," jelasnya.
Ade Armando menjadi korban penganiayaan massa saat demonstrasi penundaan pemilu di depan Gedung DPR/MPR Jakarta pada 11 April lalu. Dia dipukuli hingga tak berdaya, namun berhasil diselamatkan aparat dari amukan massa.
Mulanya, Ade sempat bicara dengan wartawan maksud kedatangannya ke lokasi demo. Dia mengaku mendukung aspirasi mahasiswa yang menolak pemilu 2024 ditunda.
Namun, ia terlibat cekcok dengan sejumlah massa yang memiliki pandangan berbeda. Semakin banyak massa yang ikut cekcok dan berujung kekerasan fisik terhadap Ade Armando. Kini, dosen FISP UI itu dirawat di RS Siloam Semanggi, Jakarta.
Polisi sudah menetapkan sembilan orang tersangka dalam kasus pengeroyokan itu. Sebanyak dua tersangka masih buron atau tengah diburu polisi.