Adam Hansen Rakit Sepeda Radikal untuk Time Trial
Adam Hansen, mantan pembalap profesional Australia yang pensiun tahun 2020 ini membuat sepeda time trial sendiri. Setelah sukses membuat sepatu sepeda berbahan karbon paling ringan di dunia dengan nama Hanseeno, kali ini Adam bertekad membuat sepeda!
Tentu untuk dia pakai sendiri di ajang lomba triatlon Ironman tahun 2021. Impiannya adalah frame TT dengan ban 28 mm dengan custom RD dan chainring tipe floating untuk mengoptimalkan chain line.
Saat ini masih dalam proses desain dan pembuatan sepeda TT berdesain radikal ini. Pembalap 39 tahun ini mengaku akan membuat semuanya sendiri di garasi rumahnya.
“Buat saya apabila hanya mendesain dan memberikan ke pabrikan untuk dibuatkan itu artinya bukan saya yang membuatnya,” tukas Adam. Dia akan menggunakan teknologi 3D Printing untuk membuat mouldingnya. Lantas baru material karbon dibentuk dari moulding itu.
Mantan pembalap tim Lotto Soudal ini memang terkenal dengan inovasi-inovasinya. Dia melakukan pemangkasan bobot sepedanya sendiri hingga mencapai bobot minimal yang diijinkan UCI 6,8 kg.
“Saya ingin membuat sepeda TT ini setipis mungkin. Bagian paling lebarnya adalah hanya roda depan, 28 mm,” tekadnya. Untuk komponen, Adam akan membuat sendiri RD, FD, dan tuas rem. Serta rangkaian elektroniknya akan dibuat sendiri.
“Saya tidak menggunakan desain derailleur standar. Itu akan masuk di dalam frame. Akan tersembunyi. Tidak ada RD yang tergantung di luar. Juga untuk FD depan,” tuturnya.
Yang unik, Adam ingin memiliki rantai yang lurus setiap saat. Untuk itu, chainring depan harus floating. Jadi ketika Adam pindah ke sproket besar, maka chainring depan akan berpindah juga sehingga rantai tetap lurus.
Dengan desain lebar frame yang sempit itu, banyak kompleksitas yang harus diatasi oleh Adam. Salah satunya adalah tingkat kekakuan. Apalagi dengan sepeda yang lebarnya hanya sedikit lebih dari satu inchi ini.
Untuk itu, Adam membuat konstruksi sarang lebah dengan enam lapis karbon di beberapa bagian framenya.
Saat ini Adam mengendarai sepeda Ridley Dean Fast, sepeda yang diberikan oleh tim Lotto Soudal kepada dirinya saat pensiun akhir 2020 silam. “Jadi tidak ada target waktu kapan sepeda impian saya ini akan selesai. Tetapi saya terus bekerja mewujudkannya,” bilang Adam.
Proyek ini baru dimulai November 2020 saat dirinya mengumumkan akan pensiun dari ajang balap resmi dunia. “Saya yakin sepeda ini bisa selesai dalam waktu tiga bulan apabila dikerjakan serius dan fokus. Tetapi saya masih harus membagi waktu dengan training camp, travelling dan lainnya. Jadi akan lebih dari tiga bulan,” tutup Adam.
Advertisement