Adakah Allah Mencintaiku? Wirid Doa Jawaban Meraih Lailatul Qadar
Malam-malam pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan menjadikan kaum mukmin merenung, sekaligus bermuhasabah (mawas diri). Pada malam-malam itu, datanglah Malam Seribu Bulan (Lailatul Qadar) yang diharapkan kaum beriman.
Berikut merupakan Renungan Malam Ramadhan, disampaikan Ustadz Ahmad Fuad Effendy, Al-Manhal Malang:
Pada malam-malam Ramadhan ini, aku bertanya kepada diriku sendiri "apakah Allah mencintaiku?".
Pertanyaan ini terus menggodaku. Lalu aku ingat bahwa cinta Allah kepada hamba-Nya diberikan kepada mereka yang memilki sifat-sifat tertentu, sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an. Aku pun memutar ingatan untuk menemukan ayat-ayat itu, dengan harapan menemukan jawaban atas pertanyaanku.
Lantas aku temukan bahwa Allah mencintai al-muttaqin, orang-orang yang bertakwa. Ah, aku tidak berani memasukkan diriku ke dalam golongan al-muttaqin. Lalu iku ingat bahwa Allah mencintai ash-shabirin.
Hatiku berbisik, kamu masih sering kurang sabar dalam nenjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Aku ingat juga bahwa Allah mencintai para mujahid. Rasanya jauh diriku dari kategori seorang mujahid.
Kemudian Allah juga berkali-kali nengatakan Dia mencintai al-muhsinin, orang-orang yang banyak berbuat ihsan. Malu rasanya ketika menyadari betapa sedikitnya kebaikan dan ihsan yang aku lakukan di usia ini.
Sampai disini aku termangu. Apakah aku kehilangan harapan untuk dicintai oleh Allah? Aku coba menerawang amal-amalku selama puluhan tahun hidupku. Rasanya ada juga sih. Tapi tiba-tiba muncul bisikan dari kedalaman diriku "apakah kamu yakin amal baikmu yang tak seberapa itu murni lillah, tidak tercampur dengan riya' dan kotoran lainnya yang bisa saja membuat amalmu sia-sia?".
Ketika hampir saja kehilangan harapan, tiba-tiba Allah menuntun saya kepada firman-Nya innallaha yuhibbut tawwabin. Sesunguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat. Aku merasa seolah-olah ayat ini diturunkan untukku.
Setidaknya inilah yang cocok untukku dan orang-orang seperti diriku. Maka segera kuucapkan berulang-ulang:
Astaghfirullah al-Azhim wa atubu ilaih.
Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul' afwa fa'fu 'anni.
Semoga Allah mencintaiku.*)
*) Sumber naskah: akun facebook Yusron Aminulloh.
**) Doa tersebut yang dianjuran untuk dibaca wirid. Sebagaimana dianjurkan Syekh Ali Jaber, almarhum. (Redaksi)
Advertisement