Adab Terbaik dalam Bermedia Sosial, Ini Tuntunan Muhammdiyah
“Berhati-hati terhadap produk informasi maupun setiap postingan yang akan disebarkan, karena mengandung konsekuensi yang sangat berat baik bagi individu maupun kelompok,” kata Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad mengingatkan, derasnya arus informasi di media sosial saat ini dapat berakibat negatif. Hal itu, jika pesan yang kita terima dan pesan yang disebarkan mengandung berita atau informasi hoaks (hoax).
Selain itu, dalam menggunakan sosial media, diperlukan adab yang baik, tidak saling menghujat, menjelekkan, dan bahkan merendahkan antar sesama.
“Muhammadiyah sudah memiliki fiqih informasi dan akhlakul dalam bersosial media, yang ini dapat menjadi patokan bagi warga Muhammadiyah agar melek terhadap aturan dalam bermedia sosial,” tutur Dadang, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Jumat 3 Agustus.
Hal senada diungkapkannya, saat menghadiri acara menggelar temu nasional warganet Muhammadiyah yang digelar Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Gedung LPPM, Kalasan, Yogyakarta pada 2 hingga 3 Agustus 2018.
Dalam kesempatan itu Dadang menyampaikan solusi agar warganet Muhammadiyah terhindar dari berita bohong atau hoax, yakni mengetahui bagaimana cara mengevaluasi sumber berita, tidak terjebak konspirasi berfikir, dan mencari kebenaran atau fakta sesungguhnya dari berita atau informasi yang didapat.
“Berhati-hati terhadap produk informasi maupun setiap postingan yang akan disebarkan, karena mengandung konsekuensi yang sangat berat baik bagi individu maupun kelompok,” pungkas Dadang. (adi)
Advertisement