Terlanjur Datang, Ternyata Istiqlal Hapus Tradisi Buka Puasa
Tradisi buka puasa dengan ribuan warga di Masjid Istqlal Jakarta, selama pandemi COVID-19 alias virus Corona dihapus. Sejumlah warga yang terlanjur datang di Masjid simbol kebanggaan umat Islam Indonesia, harus kembali pulang dengan kecewa.
Di depan gerbang menuju masjid terdapat tulisan pemberitahuan dari pengelola Madjid Istiqlal bahwa pada bulan Puasa 1441 Hijriyah / 2020 Masehi, Masjid Istiqlal tidak menyediakan takjil untuk berbuka.
Selain tidak ada buka puasa, masjid terbesar di Asia Tenggara ini selama tanggap darurat Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga tidak menyelenggarakan shalat Jumat, Shalat Terawih, bahkan sampai Shalat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H juga ditiadakan.
Kepala Protokol dan Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan, banyak dermawan yang ingin beramal untuk buka puasa bersama, yang menjadi tradisi Masjid Istiqlal setiap puasa Ramadhan.
"Tapi untuk bulan Puasa kali ini ditiadakan, sesuai dengan peraturan pemerintah untuk mencegah penularan virus Corona, serta diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB)," kata Hurairah kepada Ngopibareng.id, Sabtu 25 April 2020.
Abu Hurairah mengenang buka puasa bersama tahun lalu. Setiap hari yang ikut berbuka 3000 sampai 5000 orang, bahkan terkadang lebih.
"Tidak pakai diseleksi yang ikut berbuka itu berpuasa atau tidak, itu urusan mereka masing-masing. Mereka datang kita beri satu paket untuk berbuka," ujar Hurairah.
Paket berbuka puasa itu berupa nasi kotak, buah dan air mineral hitungannya diberikan perkepala. "Misalkan yang ikut berbuka itu istri, suami dan tiga anak, ya kita beri lima paket. Dewasa dan anak-anak ukur jatahnya sama saja, dan tidak pernah sampai kurang," tuturnya.
Untuk melayani peserta berbuka yang jumlahnya mencapai ribuan, Masjid Istiqlal dibantu oleh relawan dari lembaga pendidikan yang dikelola Masjid Istiqlal.
Masjid Istiqlal tidak akan menggelar aktivitas keagamaan lain pada Ramadhan selama pandemi Covid-19. Namun, Istiqlal tetap melaksanakan kegiatan tausiah dan menyiarkannya melalui televisi dan radio.
"Kehadiran program siaran tersebut untuk menggantikan kegiatan pada Ramadan yang kini tidak bisa dilakukan secara langsung di lokasi karena pandemi Covid-19." kata Hurairah.
Selain itu masyarakat juga diimbau untuk tidak melaksanakan kegiataan keagamaan apapun di tempat ibadah dan menggantikannya dengan beribadah dari rumah masing-masing.