Ada Warganya Hidup di Becak, Ini Yang Dilakukan Ganjar
Kisah keluarga di Solo yang viral karena hidup di becak pinggir jalan disesalkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurutnya, masyarakat diminta aktif melapor kepada perangkat desa apabila memang kesulitan ekonomi akibat wabah COVID-19 agar peristiwa serupa tidak terjadi.
Hal itu disampaikan Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya, Jumat, 8 Mei 2020. Bahkan, Ganjar mengatakan sudah menelpon langsung Fatimah, istri Dul Rohmat yang viral karena tinggal di atas becak.
"Tadi saya telpon, sudah dibantu sekarang sudah aman. Dia dan keluarga sekarang tinggal di kos karena sudah ada donatur yang mbayari. Bantuan juga terus mengalir," kata dia.
Sebenarnya lanjut dia, peristiwa itu tidak akan terjadi apabila Dul Rohmat melapor kepada Ketua RT/RW atau lurah ditempat tinggalnya. Bahkan, Dul bisa langsung lapor ke Ganjar dan pasti diberikan solusi.
"Kalau saya hanya butuh melapor, pasti itu kami bantu. Jangankan warga saya yang ada di Jateng, warga Jateng yang tinggal di luar Jawa bahkan luar negeri pun kalau lapor pasti kami bantu. Yang di Solo itu mungkin belum melapor, sehingga jadi berita dan viral kemana-mana," tegasnya.
Ganjar menerangkan, di tengah pandemi saat ini, bantuan pasti tidak merata. Sebab selain warga miskin yang sudah ada, banyak warga miskin baru yang belum masuk daftar seperti korban PHK, dirumahkan, baru pulang dari mudik dan lainnya.
"Makanya bantuan pasti tidak merata, untuk itu saya membuat program Jogo Tonggo untuk menjaga satu sama lain. Kalau ada yang baru dan belum dapat bantuan, laporkan saja. Kalau lapor nanti didata, diobrolkan bareng-bareng untuk cari solusi," ucapnya.
Ganjar menerangkan bahwa bantuan akibat COVID-19 tidak hanya dari pemerintah pusat. Di Jateng, semua digerakkan mulai desa, Kabupaten/Kota hingga Provinsi.
"Kami juga punya baznas, menggerakkan CSR dan para filantropi yang mau membantu," tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga langsung menelpon Fatimah, istri Dul Rohmat yang tengah viral. Dalam telpon tersebut, Fatimah mengatakan sudah kembali tinggal di kos-kosan karena ada donatur yang membayar uang kos-kosannya.
"Sekarang sudah di kos-kosan pak, ada yang mbayari dari relawan. Ini bantuan juga sudah dapat, ada sembako dan lainnya," ucapnya.
Bahkan kepada Ganjar, Fatimah dan keluarga merupakan warga asli Grobogan. Ia mengatakan tidak mau pulang ke daerah asal karena tidak ada pekerjaan yang diandalkan.
Fatimah bahkan mengatakan mendapat tawaran untuk menempati rumah salah satu warga secara gratis. Di rumah itu, Fatimah mengatakan akan memulai usaha berjualan kecil-kecilan untuk mencukupi kebutuhan.
"Saya mau jualan es pak, atau makanan jadi. Ini sudah proses pak. Maaf ya pak, saya juga tidak tahu kalau mau jadi ramai seperti ini," tutupnya.
Ganjar pun meminta Fatimah dan keluarga menjaga kesehatan. Bantuan yang didapat saat ini diharapkan bisa dikelola untuk makan dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bahkan Ganjar senang bahwa Fatimah akan memulai usaha.
"Tak doake usahane lancar (saya doakan usahanya lancar). Sekarang sudah aman kan, dijaga kesehatannya ya, salam untuk keluarga," tutup Ganjar.