Ada Tumpukan Tulang Sapi Pada Sajian Rawon Gragal Khas Trenggalek
Bagi para pecinta kuliner di Jawa Timur, rawon tentu sudah tidak asing lagi. Tak sedikit warung atau depot yang menjual masakan yang satu ini. Di Kota Kediri sendiri ada sebuah depot yang menjual menu nasi rawon yang kualitas rasanya sudah tidak diragukan lagi.
Lokasinya berada di Jalan Brawijaya Kecamatan Kota Kediri. Nama menu masakan ini cukup unik, Rawon gragal khas Trenggalek. Gragal yang dimaksud bukan material batu loh. Melainkan dalam setiap irisan daging yang disajikan, selalu disertai dengan balungan (tulang) sapi. Sehingga rasanya semakin maknyus.
"Menu masakan Rawon Gragal ini sudah ada mulai tahun 2014. Saya namai rawon gragal biar tidak sama dengan yang lain, lebih menarik, mas. Bumbunya berbeda dengan rawon lainya, ini kan rawon khas Trenggalek," terang Wawan Widodo pemilik usaha, Sabtu 7 Agustus 2021.
Sepintas jika dilihat, memang ada perbedaan antara rawon gragal khas Trenggalek dengan menu masakan rawon daerah lainya. Rawon Gragal khas Trenggalek warna kuahnya lebih hitam pekat, bumbu rempah kluwaknya sangat dominan, dan sudah tentu sangat berpengaruh terhadap kualitas rasanya, lebih nendang.
"Kalau rawon daerah lain kan lebih terang kuahnya, kalau rawon Trenggalek lebih pekat, rasanya tentu lebih kuat dan mantap," ujar pria lulusan bangku Sekolah Menengah Pertama ini.
Wawan mengaku setiap harinya selalu menyiapkan 6 kilogram daging sapi untuk memenuhi permintaan konsumen.
"Allhamdulilah selalu habis," ujar Wawan mengucap syukur.
Rawon gragal ini per porsi dijual seharga Rp15 ribu. Sementara untuk menu nasi rawon biasa, tanpa balungan sapi dipatok Rp12 ribu per porsi.
Karena domisili depot berada di sekitaran pertokoan, intansi dan kantor bank, kebanyakan para pembeli yang datang adalah para karyawan serta ASN.
Menu rawon Gragal setiap harinya disajikan dalam kondisi masih fresh (baru). Lantaran 2 jam sebelum depot buka, Wawan bersama istrinya, Mariyatun selalu memasak setiap hari dengan olahan bahan baku baru.
Agar tekstur dagingya terasa lebih empuk, dagingnya lebih dulu di presto sekitar 15 menit.
Menu Dikurangi
Dulu sebelum adanya kebijakan penerapan PPKM, bapak satu anak ini masih berani menawarkan 3 menu varian masakan lainnya kepada pada para pelanggan.
Ketiga varian menu yang biasa dijual selain rawon gragal antara lain bakso bakar, nasi gegok khas Trenggalek serta lodeh ayam. Karena pertimbangan tidak mau merugi, karena masih ada kebijakan PPKM. untuk sementara waktu Pria berusia 37 tahun tersebut lebih memperioritaskan menjual rawon geragal khas Trenggalek.
"Sejak adanya PPKM saya nggak berani jual banyak mas, karena daya beli pelanggan ikut menurun. Untuk sementara saya nggak jualan bakso, nasi gegok dan nasi lodeh ayam, mungkn setelah PPKM nanti baru berani, " Kata Wawan Widodo.
Kedai Rawon Gragal khas Trenggalek milik Wawan Widodo ini setiap hari buka dari pukul 08.00 WIB dan tutup pada pukul 14.00 WIB.
Advertisement