Ada Trans Jawa, Surabaya-Semarang Lebih Cepat Dibanding Pesawat
Jalan Tol Trans Jawa memberi pilihan perjalanan lebih banyak. Bahkan, selain lebih murah jika perjalanan bersama, perjalanan tol melalui jalan tol yang telah dioperasionalkan akhir tahun ini bisa lebih cepat dibandingkan dengan pesawat.
Coba bandingkan. Pesawat Surabaya-Semarang biasa ditempuh 45 menit sampai satu jam. Namun, kota harus datang ke bandara satu jam sebelumnya. Lokasi bandara biasanya jauh dari pusat kota. Total rata-rata perlu waktu 1,5 jam sampai 2 jam untuk menuju atau pergi dari bandara.
Jadi untuk pergi ke Semarang dari Surabaya diperlukan waktu minimal empat jam. "Ini belum kalau pesawatnya delay. Seperti sekarang ini, mestinya penerbangan jam 7.30 baru berangkat jam 10.00 WIB. Dua setengah jam menunggu di bandara," kata Dokter Muhammad Badri dari Rumah Sakit Mata Undaan (RSMU) Surabaya.
Dokter Badri betul. Dengan tersambungnya jalan tol Trans Jawa, perjalanan darat Surabaya-Semarang bisa ditempuh 3 jam 15 menit. Selama 2,5 jam perjalanan Surabaya-Kartosuro, 45 menit Kartosuro-Semarang. Dengan perjalanan agak santai, 4 jam pasti sampai.
Total waktu dibutuhkan dengan pesawat yang delay seperti pagi ini lebih dari 4 jam. Sebab, berangkat dari rumah pukul 06.00, keluar dari bandara New Ahmad Yani Semarang pukul 11.00 . Total jenderal perjalanan Dokter Badri dan kawan-kawan butuh waktu 5 jam.
Dokter Badri dengan sejumlah koleganya melakukan liburan tipis-tipis ke Semarang-Salatiga-dan Solo. Keberangkatannya menggunakan pesawat. Surabaya ke Semarang ada beberapa penerbangan pagi dan sore. Yang pagi hari menggunakan pesawat ATR kecil.
"Mumpung liburan akhir tahun, kami ingin jeda sejenak dari rutinitas sambil wisata kuliner di Jawa Tengah. Juga sekalian menikmati durian di kebun durian Bandungan," kata sesepuh rumah sakit mata yang berdiri sejak zaman Belanda ini.
Untung saja, perjalanan dengan udara ke Semarang yang molor sampai 5 jam ini terhibur dengan suasana baru Bandara Ahmad Yani yang baru. Bandara yang belum lama diresmikan ini jauh berbeda dengan bandara lama. Ruang kedatangannya lapang. Tempat pengambilan bagasinya mengasyikkan.
Berbeda dengan bandara yang kota-kota di Indonesia, tempat penjemputan didesain dengan sedemikian rupa. Dengan menggunakan dua jalur yang saling terhubungkan. Ada ruang tunggu penjemputan yang lapang. Seperti umumnya bandara di luar negeri.
Dibanding yang lama, Bandara Baru Ahmad Yani ini ibarat langit dan bumi. Kalau dulu menyerupai terminal bus antar kota, kini bisa mengalahkan bandara Juanda yang lama. Tata ruang luar terminal keberangkatan dan kedatangan, terminal 2 Juanda pun bisa dikalahkan.
Karena Jawa Tengah adalah basis pendukung Jokowi, menuju pintu keluar ada booth foto dengan Jokowi bersepeda. Orang bisa foto dengan seakan-akan dibonceng sepeda oleh presiden alumni UGM yang mantan Walikota Solo ini. Lumayan. (arif afandi)