Ada Tiga Klaster Penyebaran Covid-19 di Universitas Brawijaya
Tim Monitoring Evaluasi Fasilitasi Implementasi (Monevfas) Kampus Tangguh Universitas Brawijaya (UB) telah mendeteksi tiga klaster penyebaran Covid-19 di wilayah kampus tersebut.
Munculnya tiga klaster penyebaran Covid-19 di UB tersebut merupakan hasil tracing dari 75 orang civitas akademika UB yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Ketua Tim Monevfas Kampus Tangguh UB, Unti Ludigdo mengungkapkan bahwa tiga klaster yang ada di UB tersebut yaitu, klaster pelatihan, klaster partnership serta klaster audit internal dan mutu.
"Adanya klaster ini karena berasal dari aktivitas (civitas akademika) dari luar wilayah yang sulit kami kendalikan," ujarnya pada Kamis 3 Desember 2020, melalui webinar via Zoom dengan Tema Covid-19 dan Kebijakan Universitas Brawijaya (UB).
Unti mengatakan dari aktivitas luar tersebut menyebabkan terbentuknya klaster pelatihan di UB. Klaster pelatihan tersebut terbentuk karena para dosen dan tenaga pendidik (tendik) di UB mendapatkan tugas pelatihan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di luar lingkungan kampus.
"Tugasnya melatih kepala sekolah SMK se-Jawa Timur. Karena tugas sifatnya mandatory (wajib). Ada beberapa teman yang ikut, kemudian terpapar (Covid-19)," katanya.
Selanjutnya kata Unti, yaitu klaster partnership yang juga terbentuk karena adanya aktivitas dosen dan tenaga pendidik (tendik) UB dari luar. Dalam, hal ini para dosen dan tendik UB mengerjakan proyek bersama dengan Pemda tertentu.
"Karena ada pekerjaan bersama. Memasuki akhir tahun. Maka harus dipercepat pengerjaannya. Karena harus selesai. Kemudian beberapa dosen dan tendik terinfeksi Covid-19," ujarnya.
"Kedua klaster itu, semuanya kegiatan diluar kampus," sambung Unti.
Sementara itu, untuk klaster audit internal dan mutu kata Unti terjadi di Fakultas Teknologi Pertanian, ketika ada kegiatan audit tersebut. Penularan virus menyebar dari satu orang ke orang lainnya.
"Ketika mereka bersama-sama mengerjakan audit internal di Fakultas Teknologi Pertanian. Dari satu orang menyebar ke lainnya," tutupnya.
Advertisement