Ada Tato Peta Nusantara di Lengan Lelaki Yang Ikut Demo di AS Ini
Rainey A. Backues, warga negara Amerika Serikat asal Indonesia dalam beberapa hari ini jadi orang terkenal. Dia ikut aksi unjuk rasa menentang tindakan polisi di Kota Minneapolis yang membunuh seorang warga kulit hitam, George Floyd.
Rainey A. Backues kena jepret wartawan saat sedang hendak merusak pintu sebuah bank di Center City, Philadelphia, Sabtu 30 Mei lalu. Celakanya, dalam foto itu nampak jelas di lengan Backues ada tato bergambar kepulauan Nusantara. Nah, dari situlah masalahnya kemudian berkembang.
Backues, yang bertato peta Indonesia di tangan kanannya itu, tertangkap kamera pewarta foto Philadelpia Inquirer sedang melempar semacam kotak ke arah perusahaan layanan jasa finansial Wells Fargo.
Backues, lewat akun Instagram miliknya @rainsfordthegreat keesokan harinya Minggu 31 Mei segera mengaku bahwa dia sebenarnya adalah warga negara Amerika Serikat naturalisasi yang lahir di Pulau Jawa, Indonesia.
Dia mengklarifikasi bahwa dia sama sekali tak ada niat untuk rusuh dan dia meminta maaf kepada seluruh komunitas warga Indonesia di Philadelphia.
"Awalnya aku cuma bersepeda lewat Center City," kata dia menjelaskan mengapa dia tak menutupi identitas diri saat itu.
Lalu seiring hari makin gelap, dia mengaku merasa marah atas kematian George Floyd dan atas ketidakadilan polisi nasional.
"Apalagi aku juga termasuk orang kulit berwarna," kata Backues yang lantas merasa menyesal atas kemarahannya yang berakibat pada pengrusakan bangunan itu.
"Oleh sebab itu aku ingin meminta maaf pada gerakan Black Lives Matter serta kepada para pengunjuk rasa yang secara sah menunjukkan ketidaksetujuan mereka dengan ketidakadilan saat ini yang kita semua saksikan," kata dia.
"Karena salah satu tato saya menunjukkan pulau-pulau Indonesia (saya adalah warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di Pulau Jawa), saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," kata dia.
Selain itu dia juga sangat menyesal karena sudah berswafoto menunjukan barang jarahan, tapi dia mengaku tidak menjarah. Foto yang dimaksud ini adalah foto lain yang diunggah di akun instagramnya.
"Meski saya dengan bodohnya memasang selfie yang memegang sepatu sampai ke telinga saya di Instagram feed saya, saya tidak menjarahnya dan juga tidak membawa pulang apa pun," kata dia.
Dia mengaku berpose dengan sepatu sekedar untuk menunjukkan pada orang-orang bahwa sedang terjadi penjarahan besar-besaran di lokasi dia berada.
"Saya sekarang menyesal memposting foto-foto itu. Sekali lagi, saya meminta maaf kepada semua komunitas yang telah terkena dampak negatif dan malu. Saya bersedia bertanggung jawab penuh atas tindakan saya. Saya telah belajar banyak dari kejadian ini," kata dia.(ant/rtr)
Advertisement