Ada Sentuhan Anak Bangsa di Hotel Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un
Masyarakat memusatkan perhatiannya pada perundingan yang mempertemukan kedua petinggi negara, Donald Trump dan Kim Jong Un, karena salah satu pembahasan keduanya terkait pencegahan perang nuklir.
Terlepas dari pembicaraan yang akan dilakukan Presiden Amerika Serikat dan pemimpin Negara Komunis Korea Utara itu, ternyata ada hal yang menarik di balik mewah dan lengkapnya fasilitas di Hotel Capella dan membanggakan Indonesia.
Bagaimana tidak, Hotel Capella di Sentosa Island yang merupakan rancangan arsitek Inggris Norman Foster tersebut, ternyata juga jadi salah satu bukti anak Indonesia pun mampu berkolaborasi dengan arsitek Internasional.
Situs Blink mencatat bahwa meskipun hotel ini merupakan hasil karya arsitek Inggris, Sir Norman Foster. Namun untuk desain interiornya seorang perancang Indonesialah yang paling berperan, yaitu Jaya Ibrahim.
Hal serupa ditegaskan oleh situs CNN yang mencatat walaupun dari depan bangunan hotel ini tampak seperti bangunan kolonial, namun interior hotel ini tidak terlepas dari tangan dingin Jaya Ibrahim.
Jaya yang memiliki darah Jawa dari ibunya ini, menghabiskan masa kecilnya dengan mempelajari budaya Jawa. Kemudian hijrah ke Inggris untuk berkuliah, hingga akhirnya kembali lagi ke tanah air pada 1990an, dan mendirikan sebuah studio desain.
Tahun-tahun selanjutnya Jaya Ibrahim selalu meningkatkan sepak terjangnya di ranah desain interior. Pada 2005, dia berhasil mendirikan Jaya International Design bersama dengan seorang pengusaha Bruce Goldstein, yang juga mengarahkan semua kegiatan desain.
Punya kantor di Singapura, Jakarta, New York dan Shanghai
Jaya International Desain tidak hanya punya kantor di Jakarta saja, tapi juga di Singapura, New York, dan Shanghai. Kepiawaian dan kemampuan Jaya Ibrahim dalam menyulap ruangan menjadi lebih indah dan hidup juga kerap mendapat pujian dari klien, tamu, dan media, termasuk Conde Nast Traveler, Architectural Digest. Dan Travel + Leisure.