Ada Rumah Garam 'Katup Gadis' di Probolinggo
Berbagai cara ditempuh demi meningkatkan produksi dan kualitas garam rakyat di Kabupaten Probolinggo. Salah satu di antaranya, model rumah garam "Buka Tutup, Garam Jadi Super (Katup Gadis) yang dikembangkan di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
"Alhamdulillah, model rumah garam "Katup Gadis" ini meraih Juara I Inovasi Teknologi Award Provinsi Jatim 2018," ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Dedy Infandi, Jumat, 28 Desember 2018.
Dikatakan, embrio penggunaan "Katup Gadis" ini dirintis sejak 2016 lalu lewat sejumlah pelatihan. Setahun berikutnya, mulai dilakukan uji coba dan hasilnya cukup bagus. "Sehingga kemudian di awal tahun 2018, diterapkan oleh Kelompok Petambak Garam Kalibuntu Sejahtera di Desa Kalibuntu," ujarnya.
Inovasi ini, kata Dedy, melindungi tambak garam dari hujan, yang dapat turun sewaktu-waktu dan merusak tambak. Saat hujan turun, tambak akan ditutup. Kemudian setelah hujan reda, tutup kembali dibuka. "Dengan demikian, garam bisa terlindungi dari hujan. Kalau sudah kena hujan, kristal garam tidak akan terwujud," ujarnya.
Teknologi rumah garam Katup Gadis sangat aplikatif karena tidak memerlukan biaya besar dan bersifat adaptif. Rencananya inovasi teknologi ini akan diterapkan ke seluruh kawasan tambak di Kabupaten Probolinggo.
Hal senada diungkapkan Ketua Kelompok Petambak Garam Kalibuntu Sejahtera, Suparyono. Menurutnya, sistem Katup Gadis beroperasi dengan cara memanfaatkan terpal plastik. "Lahan tambak garam dilapisi dengan terpal untuk bagian bawahnya, sementara di atasnya juga diberi terpal penutup yang bisa dibuka-tutup," ujarnya.
Cara kerjanya, kata Suparyono, saat terik matahari terpal yang di atas dibuka. Tetapi jika hujan datang, maka terpal itu digunakan sebagai penutup garam, yang masih dalam hamparan. "Sehingga meski musim hujan, kami tetap berpoduksi. Itulah nilai tambah dari inovasi ini," katanya.
Dedy mengatakan, produksi garam rakyat di Kabupaten Probolinggo pada 2018 ini (hingga November) mencapai 23 ribu ton. "Target kami 20 ribu ton terlewati sehingga pada 2019 target kami naikkan sekitar 10 persen," ujarnya. (isa)