Ada Mobil Seharga 50 Ribu di Semarang
Semarang: Jika Anda ingin belanja murah berkualitas sekaligus liburan dan jika anda ingin memiliki mobil baru, dengan Rp 50 ribu rupiah? Silakan berwisata belanja ke Kota Semarang, periode 7 April sampai 7 Mei 2017. "Siapa tahu Anda yang dapat hadiah dari kupon belanja itu?" kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat peluncuran Semarang Great Sale 2017 berbarengan dengan Calender of Events Kota Semarang 2017.
Cukup dengan dengan belanja minimal seharga Rp50 ribu, Anda akan mendapat satu kupon undian berhadiah motor dan mobil seharga ratusan juta rupiah. "Silakan berlanja sebanyak-banyaknya, agar memperoleh kupon yang banyak, dan punya kesempatan besar memenangi undian belanja. Tahun ini kami siapkan 5 juta kupon," tambah Wali Kota Semarang Handrar Prihadi, di Gedung Satpa Pesona Jakarta, Selasa (14/3) malam.
Bagi Anda yang ingin mengikuti kegiatan ini, tetapi tidak punya saudara dan binggung mau menginap di mana, panitia sudah menyiapkan 35 hotel berbintang untuk menginap. Biayanya dijamin murah. Saat event berlangsung, semua hotel ikut memberi potongan harga alias diskon hingga 50%. “Ada 35 hotel yang sudah kami siapkan. Kapasitas kamarnya ada ratusan. Semua hotel berbintang. Kami tidak mau yang kelas melati," sambung Ketua Semargres 2017 Mei Kristanti, di lokasi yang sama.
Ditambahkan dia, acara ini mendapatkan dukungan penuh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI), dan mendapat dukungan asosiasi pengusaha, usaha, instansi, pedagang, dan UMKM.
Asosiasi yang mendukung di antaranya adalah Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jateng, Asosiasi Pengusaha Pandanaran Semarang (APPS), dan Airline Operating Committee (AOC). Selain itu ada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), mall, pasar tradisional seperti Pasar Bulu, Mijen, Surtikanti, Pedurungan, Peterongan, Gunungpati, Jatingaleh, dan Mangkang. Bahkan enam sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) juga ikut memberikan dukungan di agenda akbar ini. "Semua akan berlomba-lomba mengikuti bulan diskon, dan akan menjadi ajang untuk mempromosikan produk-produk mereka," tambah Handrar Prihadi.
Banyaknya potongan harga tadi ikut disimak Menpar Arief Yahya. Rayuannya, menurut dia sudah pas. “Culinary and shopping itu masuk dalam di wisata budaya. Kuliner itu produk budaya, sudah dibuat dibuat lama, turun temurun, ratusan bahkan ribuan kali dimodifikasi berdasarkan selera customers," ujarnya.
Karenanya, menurut Menteri asal Banyuwangi itu yang didampingi Esthy R Astuty Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Nusantara Kemenpar itu menjelaskan, shopping sudah harus satu paket dengan kuliner dan harus ada di setiap destinasi. “Ini sudah pas, karena memang ada karakter wisman dan wisnus yang setiap berwisata itu mensyaratkan harus ada kuliner dan belanja,” ungkap Esthy. (*)
Advertisement